the Road to Financial and Time Freedom
Subscribe Share/Save/Bookmark Subscribe

Kisah Dewa Mengajarkan Aksara

Jaman Tiongkok kuno dulu, budi pekerti manusia masihlah relatif baik, polos dan sungguh-sungguh percaya kepada Sang Pencipta, sehingga banyak hal-hal ajaib yang dapat Tuhan perlihatkan kepada manusia. Oleh karena itu mengapa kita sering mendengar cerita-cerita ajaib yang terjadi di jaman kuno. Bukankah didalam kitab suci agama, kita juga seringkali menjumpainya? Nah, mari kita simak ceritanya.

Lebih dari dua ribu tahun silam di Zaman Masa Peperangan, ketika itu Tiongkok terbagi menjadi sangat banyak negara kecil, saling berperang satu sama lain tiada hentinya.


Di antara dua Gunung Da Xia dan Gunung Xiao Xia, hidup seorang Dewa yang agung bernama Wang Chi Zhong (baca: wang jhe chong).


Ketika itu Wang Chi Zhong berpikir bahwa jenis aksara Zhuan Ti (baca : chuan di, yaitu aksara primitif bangsa Tionghoa) yang digunakan orang dikala itu, sangat sulit untuk dipelajari dan dituliskan, serta penyebarannya juga tidak bisa meluas. Seandainya ada cara yang dapat membantu lebih banyak orang untuk dapat mengenal huruf dan menulis, belajar pengetahuan dan tata karma, lebih banyak mengalah, mengurangi perebutan dan adu kekerasan, alangkah baik-nya!


Wang Chi Zhong merasa bahwa ini adalah hal yang teramat penting, oleh karena itu, Ia mencurahkan begitu banyak pikiran untuk mengubah aksara Zhuan Ti menjadi aksara Li Shuyang sa-ngat mudah dipelajari dan dituliskan (jenis aksara yang terus digunakan hingga saat ini), maka seluruh rakyat di setiap negara dapat membaca dan menuliskannya.


Berita ini sampai terdengar Raja Qin Shi Huang (baca : jin she huang), yaitu Kaisar Tiongkok yang menyatukan segenap dataran Tiongkok dengan mendirikan Tembok Besar. Raja melihat Wang Chi Zhong telah melakukan suatu kebaikan bagi umat manusia, maka Raja pun hendak mengundang Wang Chi Zhong datang ke Negara Qin untuk menjadi pejabatnya. Namun Wang Chi Zhong menolaknya.


“Saya telah mengalahkan seluruh negara yang ada, menyatukan segenap dataran Tiongkok, siapa yang berani menentang saya? Hanya seorang sastrawan kecil, beraninya menentang kehendak saya, ini sungguh keterlaluan!”, geram Raja.


Raja Qin Shi Huang dengan wajah merah padam berkata kepada utusannya, “Kalian undang Wang Chi Zhong sekali lagi, bila dia tidak mau datang juga, bunuh saja dia, bawa kepalanya untuk menghadap saya! Saya ingin agar semua orang tahu, bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menentang perintah saya!”


Lalu si utusan Raja pun tiba kembali di atas gunung dan menemui Wang Chi Zhong. Setelah mende-ngar perkataan Raja, Wang Chi Zhong tidak marah, juga tidak mengatakan apa pun, Ia hanya tersenyum saja, kemudian membalikkan badan dan berubah menjadi seekor burung besar yang sangat cantik, mengembangkan sayapnya dan terbang ke langit biru.


“Anda telah berubah menjadi seekor burung besar dan terbang jauh, akan tetapi bagaimana saya harus melaporkannya kepada Raja!”, sahut si utusan dengan wajah terkejut dan ketakutan. Ia berlutut di tanah dan tiada hentinya bersujud kepada burung besar di langit, sambil berkata, “Sekarang saya tahu Anda adalah seorang Dewa. Wahai Dewa! Saya mohon, kasihanilah saya!” Burung besar berputar – putar sejenak di langit, kemudian mengguncangkan sayap merontokkan tiga helai bulu sayapnya. Utusan itu membawa ketiga helai bulu sayap itu untuk kembali menemui Raja Qin Shi Huang.


Utusan menceritakan seluruh kejadian kepada Raja dengan sebenarnya. Ketika itu Raja sama halnya dengan orang – orang di zaman Tiongkok kuno kala itu, sangat memahami bahwa seseorang yang menjalani kultivasi (xiu lian), berperilaku sebagai seorang yang benar – benar baik, maka akan dapat menjadi Dewa. Oleh karenanya Raja segera mengerti, ternyata Wang Chi Zhong adalah seorang Dewa! Tidak heran Beliau tidak bersedia datang ke Negeri Qin untuk menjadi pejabat!


Akhirnya tempat Wang Chi Zhong berubah menjadi burung besar diberi nama Gunung Luo Yu, terletak di Propinsi Hebei, Tiongkok. Hingga sekarang ini, rakyat masih tetap memperingati Wang Chi Zhong, orang dewasa sering sekali menceritakan “Kisah Dewa Wang Chi Zhong Menyebarkan Aksara” ini berulang – ulang kepada anak – anak.


Wang Chi Zhong mengajarkan aksara kepada manusia, telah melakukan kebaikan bagi umat manusia akan tetapi tidak ingin menjadi pejabat dan menikmati hidup sebagai manusia biasa ; Raja Qin Shi Huang yang sedemikian murkanya, tidak membuat Wang Chi Zhong marah dan takut, pada akhirnya Ia menjelma menjadi seekor burung besar yang sangat cantik dan terbang bebas. Mengapa Wang Chi Zhong dapat melakukan hal tersebut? Karena Ia adalah seorang Dewa.


Di zaman Tiongkok kuno, sangat banyak orang yang tahu bahwa selain Dewa yang ada di langit, manusia di dunia ini bila melakukan kultivasi (xiu lian) juga dapat menjadi seorang Dewa, maka dari itu dalam tradisi bangsa Tionghoa sejak dulu kala mengenal kebiasaan ini. Bila ingin menjadi orang yang hebat seperti Dewa, maka harus lebih banyak berempati kepada orang lain (mementingkan orang lain), tidak serakah akan nama dan keuntungan, jujur, baik hati, dan sabar serta mau mengalah. (disadur dari buku Fu Bao Bao) (erabaru)

Cerita dan Fabel dalam Seni Pahat Pasir di Frankston, Australia

Tahukah Anda bahwa pasir dapat "dipahat" menjadi karya seni yang detail dan indah? Pada musim panas ini, 19 pemahat pasir berbakat dari seluruh dunia berkumpul di Frankston Australia dan menciptakan karya seni pahat pasir bertemakan dongeng dan fabel terkenal. Hasilnya sangat detail, sehingga susah dipercaya bahwa karya ini terbuat dari pasir.


Nicola Wood, salah satu seniman pemahat pasir, berdiri didepan hasil karyanya, "Jack dan Pohon buncis ajaib" dan menceritakan bagaimana cara bekerja dengan pasir:


[Nicola Wood, seniman pahat:]

"Ini dibuat dari pasir, pasir bangunan bertekstur seperti bata, kami padatkan kuat-kuat sehingga tidak ada celah sama sekali. Padatan menjadi sangat keras, bahkan saat air merembes, padatan dapat menjadi sekeras batu, sehingga kami dapat mengukir dan memahat bentuk bentuk yang cukup rumit pada permukaannya."


Nicola juga mahir memahat es dan salju untuk menghasilkan karya seni. Dia berkata bahwa memahat pasir berbeda dengan es dan salju, karena pasir mempunyai keterbatasan tersendiri.


[Nicola Wood, seniman pahat:]

"Pasir adalah media menakjubkan untuk digunakan, namun ia juga ada keterbatasan, tidak seperti es. Pada es, kita bisa menciptakan bentukan yang besar dan panjang sekali, kita tak usah peduli dengan berat. Pasir punya keterbatasan dalam hal ini, namun ia sangat fleksibel. Bila kita ada kesalahan dalam membentuk, kita tinggal menambalnya lagi dengan pasir, dan memperbaikinya, sehingga pekerjaan selesai lebih cepat.


Nah, bagi Anda yang ingin menyaksikan langsung karya cipta ini, pameran ini akanberlangsung sampai 6 April 2008 dan dibuka setiap hari di Frankston Waterfront, Australia.

Hailibu, si Pemburu yang Baik Hati

Ada sebuah kisah rakyat Mongolia yang menarik untuk kita simak...

Pada jaman dahulu, di dataran padang rumput Mongolia, hiduplah seorang pemburu yang baik hati yang bernama Hailibu. Tiap selesai berburu, dia akan selalu membagikan daging-daging tersebut untuk penduduk desa yang lain dan dia hanya menyisakan sedikit bagian untuk dirinya sendiri. Perhatiannya un-tuk orang lain membuat dia begitu dihargai di desa itu.


Suatu hari, saat sedang berburu di dalam hutan, Hailibu mendengar suara tangisan dari langit. Sambil menatap ke atas, dia melihat seekor makhluk kecil yang ditangkap oleh seekor burung Hering yang amat besar. Dengan cepat, dia mengarahkan busur panahnya ke arah predator tersebut. Karena terkena bidikan panah tersebut, si burung raksasa melepaskan mangsanya.


Hailibu menatap ke arah makhluk aneh tersebut yang memiliki tubuh menyerupai seekor ular. Dan berkata,"Makhluk yang menyedihkan (kasihan), cepat pulanglah." Makhluk itu menjawab, "Wahai pemburu yang baik, saya sangat berterima kasih karena anda telah menyelamatkan nyawaku. Sebenarnya, saya adalah putri raja Naga, dan saya yakin ayahku akan memberikan anda hadiah sebagai ucapan terima kasih. Beliau mempunyai banyak harta benda yang dapat anda miliki. Tetapi jika tiada satu pun harta benda yang berkenan bagimu, anda dapat meminta batu ajaib yang beliau simpan di dalam mulutnya. Siapapun yang memiliki batu ajaib itu, dia akan memahami semua bahasa hewan."


Hailibu si pemburu tidak tertarik dengan segala harta benda, tetapi kemampuan untuk dapat memahami berbagai macam bahasa hewan membuatnya sangat tertarik. Kemudian, dia bertanya kepada si Putri Naga, "Apakah itu benar-benar batu ajaib?" Si putri menjawab, "Benar. Tetapi apapun yang anda dengar dari hewan-hewan tersebut, anda harus menyimpannya untuk diri anda sendiri. Jika anda memberitahukan kepada orang lain, maka anda akan berubah menjadi batu."


Lalu, si Putri Naga itu membawa Hailibu ke pinggir laut. Saat mereka mendekati laut, tiba-tiba air terbelah dengan cepat, sehingga Hailibu dapat berjalan seperti saat berada di jalan yang amat lebar. Tak lama kemudian, tampaklah sebuah istana yang berkilau, di mana tempat tinggal si raja Naga.


Raja Naga amat bahagia saat mendengar Hailibu telah menyelamatkan putrinya, dan dia kemudian menawarkan segala harta benda yang Hailibu inginkan dari istananya. Setelah terdiam beberapa saat, Hailibu menjawab, "Jika Baginda ingin memberi saya sesuatu sebagai hadiah, bolehkah saya meminta batu ajaib yang ada di mulut Baginda raja?"


Raja Naga menurunkan kepalanya, berpikir sejenak. Kemudian, dia mengeluarkan batu tersebut dari mulutnya dan memberikannya kepada Hailibu.


Saat akan berpisah, si Putri Naga mengulangi kembali pesannya untuk Hailibu, "Pemburu yang baik, hendaklah anda ingat untuk tidak memberitahukan kepada siapapun tentang apapun yang dikatakan oleh para hewan, jika tidak, anda akan langsung berubah menjadi batu."


Setelah memiliki batu ajaib di mulutnya, Hailibu semakin menikmati perburuannya di hutan. Dia mengerti semua bahasa hewan, dan dia juga dapat mengetahui hewan apa saja yang dapat ia buru, beserta lokasi di mana hewan tersebut berada. Dengan kemampuan ini, dia menghasilkan lebih banyak lagi daging hewan buruannya dan ia dapat membagikannya kepada para penduduk desa.


Beberapa tahun kemudian....

Pada suatu hari, saat sedang berada di gunung, Hailibu mendengar sekumpulan burung sedang bercakap-cakap tentang sesuatu hal yang amat penting. Dia mencoba untuk mendengarkannya dengan seksama. Sang pemimpin berkata, "Kita harus cepat-cepat pindah ke daerah lain. Malam ini, gunung akan meletus dan banjir akan menggenangi seluruh daerah ini. Banyak manusia yang akan mati"


Hailibu amat kaget mendengar hal ini. Dengan tergesesa-gesa, dia lari pulang ke rumahnya, dan menyebarkan berita ini kepada penduduk desa. "Kita harus pergi dari daerah ini secepatnya, Kita tidak dapat tetap tinggal di sini lagi.!" Tentunya, penduduk desa bingung dan kaget,"Tidak ada yang salah selama kita tinggal di sini,lalu kenapa kita harus pindah?". Hailibu tetap berkeras untuk menyampaikan berita ini, tapi tidak ada seorangpun yang percaya. Dengan menangis, Hailibu menjelaskan, "Tolong dengarkan saya, saya dapat bersumpah bahwa apa yang saya katakan itu benar. Percayalah saya, kita harus pergi sekarang sebelum semuanya terlambat"


Seorang tetua mencoba untuk menenangkan Hailibu, "Engkau adalah pemuda yang baik dan selama ini engkau tidak pernah berdusta. Kami sudah menetap di sini dalam kurun waktu yang lama, tapi sekarang engkau meminta kami untuk pindah. Untuk pindah dari tempat ini bukanlah perkara mudah, karena itu engkau harus memberitahukan kepada kami apa alasanmu,anak muda?"


Hailibu merasa putus asa dan tidak menemukan cara lain untuk menyelamatkan penduduk desa. Lalu, dia mencoba menenangkan diri sejenak. Dengan kesungguhan hati, dia berkata kepada penduduk desa. "Malam ini, gunung akan meletus dan sebuah banjir besar akan melanda tempat ini. Kalian dapat lihat sendiri, burungburung telah terbang meninggalkan daerah ini." Kemudian Hailibu menjelaskan perihal bagaimana dia mendapatkan batu ajaib, yang membuatnya mengerti semua bahasa hewan, tapi seharusnya dia harus menyimpannya itu sebagai rahasia, jika tidak, dia akan berubah menjadi batu.


Saat Hailibu bercerita, bagian bawah tubuhnya, mulai dari telapak kaki perlahan-lahan berubah menjadi batu. Setelah dia menyelesaikan seluruh cerita, dia berubah menjadi batu seutuhnya.


Para penduduk desa amat kaget dan merasa amat kehilangan. Mereka menangis, mencurahkan kesedihan mereka yang sedalam-dalamnya, mereka menyesal mengapa tidak mempercayai Hailibu dari awal. Akhir-nya, dengan membawa barang-barang penting mereka dan persediaan makanan, semua penduduk desa (termasuk para tetua dan anak-anak), mereka berjalan dan meninggalkan daerah itu. Mereka terus berjalan hingga malam hari, tiba-tiba awan tebal menyelimuti langit dan angin telah bersiap untuk menderu. Tak lama, turunlah hujan yang amat sangat deras. Dari arah desa, mereka mendengar suara gemuruh dari letusan gunung......


Sudah beberapa generasi telah berlalu, namun para nenek moyang dari desa tersebut tetap dapat mengingat Hailibu, si pemburu yang baik hati. Mereka juga tetap berusaha untuk mencari batu Hailibu. (The Epoch Times/YY)

Simpul Tali Tiongkok

Sejarah simpul tali ala Tiongkok (中國結 zhong guo jie) membentang melalui perkembangan 5.000 tahun peradaban Tiongkok. Pada masa prasejarah, simpul-tali sudah dipakai untuk tujuan penandaan sesuatu.


Kebudayaan Tionghoa membahas perihal: 結繩記事 Jie Shen Ji Shi – Tali ditarik simpul dengan tujuan untuk memberi tanda pada suatu hal dan 大事大結其繩 (da shi da jie qi sheng)、小事小結其繩 (xiao shi xiao jie qi sheng) – Untuk kejadian besar dibuatkan simpul besar dan untuk kejadian kecil dibuatkan simpul kecil.


Pada masa awal peradaban dan kebudayaan Tiongkok, mereka juga memandang magis pada tali, karena kata tali (sheng) di dalam bahasa mandarin pengucapannya mirip kata Shen – ketuhanan.

Selain daripada itu, aksara tali juga memiliki sebuah makna tersendiri dalam bidang pemujaan bagi orang Tionghoa, yang disebut juga sebagai rakyat sang naga, karena aksara Tali menyerupai seekor naga yang sedang meliuk bergerak.

Simpul-tali menerima sebuah makna metafor di dalam kebudayaan Tionghoa juga berkat linguistik asalnya. Aksara (jie - simpul) asalnya terdiri dari (si) dan (ji), dimana (si) bermakna sutera atau tali dan(ji) bermakna: makmur, berstatus sosial tinggi, panjang usia, kebahagiaan, kekayaan, kesehatan dan keamanan.


Aksara (jie) melambangkan kekuatan, harmoni dan keterikatan perasaan kemanusiaan, yang direfleksikan di dalam sebuah deretan kata-kata bahasa mandarin yang mengandung kata (jie), seperti misalnya 結實 (jie shi = kokoh), 結交 (jie jiao = mengikat persahabatan), (jie yuan = merajut takdir pertemuan), 結婚 (jie hun = kawin), 團結 (tuan jie = bersatu-padu).


Sehubungan dengan keterkaitan yang mendalam dari simpul-tali Tiongkok ini dengan kebudayaan lokal, teknik simpul tersebut sebagai kesenian rakyat senantiasa dikembangkan dan diwariskan turun temurun.


Teknik simpul-tali Tiongkok berkembang ke sebuah bentuk seni sesungguhnya selama dinasti Tang (618-907 M), Song (960-1279 M) dan akhirnya mengalami masa paling jaya pada zaman dinasti Ming dan Qing (1368-1911 M) – di zaman itu pula secara lebih meluas simpul-tali digunakan pula pada busana tradisional.


Jauh melampaui sebuah penggunaan sebagai ornamen dekoratif untuk perayaan, unsur gaya dari simpul Tiongkok menemukan tempatnya di kalung, stek sanggul dan pernak-pernik dekorasi gantung. Simpul tertentu seperti "Simpul bahagia" dipergunakan sebagai azimat untuk menolak bala dan mengalahkannya, menghindari musibah dan mendatangkan kebahagiaan.

Beberapa abad lalu terutama di Tiongkok yang masih dikuasai komunis, bentuk kesenian ini kehilangan maknanya. Baru pada akhir tahun 90-an kesenian simpul-tali tersebut seperti halnya bordir dan busana tradisional ditemukannya kembali. Semenjak saat itu mulai digemari dan menyebar di kota-kota.


Sebuah Tali Menyimpul Harapan Baik

Karakteristik dari simpul-tali Tiongkok ialah ia dibentuk dari seuntai tali saja. Tali sepanjang minimal 1 meter sesuai metode, urutan dan aturan yang sudah ditetapkan, dibalut, dirol, disulam dan ditarik, sehingga menjadi simpul yang beraneka ragam dan memikat. Memang simpul tertentu betul-betul rumit dan penuh seni dalam pola dan desainnya, mereka kesemuanya adalah sebuah kombinasi dari maksimal 20 macam teknik dasar. Simpul Tiongkok terlihat sama dari depan dan belakang.


Bagaimana Simpul-simpul Memperoleh Namanya

Berbagai kemungkinan bagaimana simpul-simpul tersebut bisa dinamakan demikian. Simpul-tali yang berlainan memperoleh nama bisa dari bentuk atau tujuannya, lokasi dimana mereka terjadi, dimana mereka ditemukan atau makna di balik nama simpul tersebut.


Maka "Simpul uang dopel" kurang lebih menyerupai 2 buah uang logam tembaga dari zaman Tiongkok kuno yang terbelah di tengah dan ditaruh. "Simpul kenop" memiliki nama dari penggunaannya.



"Simpul 10-ribuan" mirip bukan saja dalam bentuk swastika Budha yang oleh orang Tionghoa juga dipakai untuk memaknai angka 10 ribu, ia selain itu juga acapkali muncul pada sabuk patung Guan Yin sang bodhisatwa kebajikan.



"Simpul tak terhingga" meniru 8 simbol kebudhaan yang berarti sirkulasi abadi, dari situ semuanya berkembang biak. Simpul-tali menekankan secara seksama pertali-temalian yang tak terhingga ini dan merupakan dasar dari banyak variasi-variasi.(whs)

Cerita Sejarah: Langit Tidak Egois dan Berkeadilan

Menurut buku Shang, satu tahun setelah Dinasti Zhou dikuasai oleh Dinasti Shang, Kaisar Wuwang jatuh sakit. Zhougong mendirikan altar dan berdoa kepada tiga kaisar Zhou terdahulu (Taiwang, Wangji dan Wenwang). Dia mengikrarkan hidupnya sendiri sebagai pertaruhan,"Cucu kalian sangat sakit. Saya berikrar untuk mati agar Wuwang dapat hidup. Saya patuh dan juga memiliki kemampuan. Saya lebih cocok untuk melayani iblis dan dewa. Wuwang saat ini sedang menjalankan mandat Langit untuk memerintah di atas dunia ini. Rakyat hidup aman dan menghormati dewa. Biarkanlah Wuwang terus menjalankan tugasnya. Tolong pertimbangkan permohonan ini dan berikan keputusan." Setelah doa tersebut, Zhougong melakukan peramalan dan perjanjian disetujui. Para pejabat sejarah kemudian mencatat doa Zhougong dan memasukkannya ke dalam kotak besi dan disimpan. Hari berikutnya, kondisi Wuwang membaik.

Penerus Wuwang setelah dia mangkat adalah Chengwang, dan Zhougong menjabat sebagai wali (pengurus tahta). Paman Chengwang, Guan dan saudara laki-lakinya menyebarkan berita fitnah terhadap Zhougong. Mereka bergabung dengan keturunan dari Dinasti Shang untuk melakukan pemberontakan terhadap Zhou. Zhougong kemudian pergi ke Timur untuk bertempur dengan mereka selama dua tahun dan akhirnya berhasil memadamkan pemberontakan tersebut.

Akan tetapi, Chengwang yang mendengar desas desus fitnahan Guan menjadi curiga terhadap Zhougong. Di musim gugur ketika Zhougong berhasil memadamkan pemberontakan, hasil tanaman sangat berlimpah dan siap untuk dipanen. Tiba-tiba petir, kilat dan angin ribut bermunculan. Rakyat ketakutan. Chengwang dan para menterinya segera memakai pakaian sembahyang, dan membuka kotak besi dan membaca doa Zhougong sebelumnya. Mereka kemudian berkonsultasi dengan beberapa saksi sejarah yang berkata, "Benar sekali, Zhougong tidak ingin hal tersebut diketahui oleh umum."

Chengwang menyadari bahwa petir, kilat dan angin ribut adalah pertanda bahwa dewa-dewa marah kepadanya dan juga untuk menunjukkan budi baik Zhougong. Pada saat yang bersamaan, hal tersebut sebagai pertanda baginya untuk segera memperbaiki kesalahannya. Kemudian, ketika Zhougong kembali dari perjalanannya ke Timur, Chengwang pergi ke pinggir kota untuk secara pribadi menyambut Zhougong. Hari itu hujan tetap turun tetapi angin tiba-tiba berubah arah, sehingga tanaman yang siap panen kembali berdiri tegak.

Leluhur benar-benar percaya bahwa "Tiga kaki diatas kepala setiap orang terdapat dewa-dewa." Mereka percaya bahwa para dewa mengetahui setiap gerak pikiran dari setiap manusia. Mereka juga percaya bahwa para dewa hanya membantu manusia yang memiliki budi baik. Dengan kata lain, Langit tidak egois dan juga memiliki keadilan. Setiap kebaikan dan kejahatan di dunia manusia, setiap gerak pikiran dari seorang manusia dilihat oleh dewa-dewa. Dengan demikian, jika suatu fenomena aneh terjadi, kaisar dan orang suci jaman dahulu akan memeriksa perilaku mereka sendiri untuk melihat apakah ada kelakuan mereka yang tidak sesuai dengan prinsip langit. Jika mereka menemukan kelakuan mereka yang tidak sesuai, mereka akan segera memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Tidak ada seorangpun yang berani berbohong kepada Langit. Suatu ketika Konfusius sakit. Anak didiknya Zilu bersama dengan murid-murid lainnya ingin meningkatkan status sosial Konfusius, sehingga mereka membentuk komite pemakaman untuk Konfusius, yang tidak sesuai dengan prinsip ritual pengaturan pemakaman. (Menurut status sosial Konfusius, komite pemakaman seharusnya dibentuk setelah Konfusius mangkat). Kemudian, setelah Konfusius sembuh, dan mendengar mengenai hal ini, dia menjadi sangat marah. Dia berkata, "Saya menderita sakit sangat lama. Apa yang dilakukan Zilu adalah penggelapan. Saya tidak memiliki kualifikasi untuk mendapatkan komite pemakaman ketika saya masih hidup, tetapi kamu telah membentuknya. Siapa yang saya tipu ? Apakah saya menipu Langit?" Ini menunjukkan bagaimana Konfusius menghormati Dewa! Kesetiaan Zhougong terhadap Dinasti Zhou dilihat oleh Langit, tetapi Chengwang curiga terhadapnya. Dengan demikian, Langit menggunakan kilat, petir dan angina untuk memberi peringatan kepada Chengwang. Setelah Chengwang memperbaiki kesalahannya, Langit menyetujuinya dan segera merubah arah angin. Orang-orang sering berkata, "Langit mempunyai mata," Ini adalah suatu kebenaran. (erabaru)

Bruce Lee, Bintang Legendaris Kungfu

Li Xiaolong (baca: Li Siaolung, 1940 - 1973), nama aslinya Li Zhenfan, leluhurnya berasal dari kota Fo Shan – propinsi Guang Dong – Tiongkok, terlahir di San FranciscoUSA, nama latinnya ialah Bruce Lee.

Sejak masa kecil Li Xiaolong berbadan lemah dan sering sakit, orang tuanya demi mengupayakan pertumbuhannya yang sehat, maka ketika Li kecil berusia 7 tahun ia diikutkan latihan Tai Chi, tak dinyana semenjak saat itu Bruce Lee telah menapaki jalan ilmu bela diri, dan telah berhasil memperoleh sebuah nama besar.

Tahun 1955, Bruce Lee yang berusia 13 tahun mengangkat Ye Wen sebagai guru dan mempelajari ilmu silat Yong Chun. Meskipun Bruce Lee masih bocah, tetapi sangat sungguh hati dalam berlatih, ia di dalam rumahnya mendirikan sebuah orang-orangan dari balok-kayu, setiap hari berlatih tak kenal lelah menghadapi si balok kayu. Tatkala itu Bruce Lee yang muda belia dan telah menguasai ilmu sesungguhnya, suka menjajal orang lain, juga karenanya sering bikin onar, itulah sebabnya orang tuanya mengirimnya ke universitas Washington di Seattle – USA. Ia di universitas studi ilmu filsafat dan pshychologi, banyak menambah wawasan, kemudian tidak lagi terdengar keonaran berkelahi dengan orang lain.


Justru di bidang seni bela diri Bruce Lee jauh lebih maju, tempaan latihannya menghasilkan jurus dan tendangan ala Bruce: “Li – si tiga kaki”, “Jotosan berjarak 1 inchi” dll., juga mahir bermain toya (tongkat) pendek maupun panjang, nun-chaku dll senjata, menekuni pula Qi Gong (baca: Chi kung = ilmu tenaga dalam) dan Ying Gong (Ilmu kanuragan). Tahun 60 an, ia telah mencipta ilmu bela diri yang gerakannya mengalir lincah, disebut “Jie Quan Dao (Terkenal dengan Jeet Kune Do)”. Tahun 1964, ia mengikuti “Kompetisi Karate-do Long Beach” yang diadakan di California – USA, lalu ditaksir oleh William Dozier, produser film seri TV dan mengundangnya mengikuti audisi.Ayah Bruce Lee, Li Hai Quan adalah pemain opera Canton terkenal, oleh karena itu Bruce Lee semasa bocah sudah sering ikut main opera, audisi kali ini tentu lancar-lancar saja.


Tahun 1966, Bruce Lee teken kontrak peran dengan perusahaan siaran USA untuk 30 serial TV . Karena peran Bruce Lee di dalam tidak begitu penting, juga hanya tampil secara singkat, maka ia memutuskan kembali dan berkiprah di Hong Kong, mulai menggarap film silat, tak disangka sekali menggebrak langsung meledak, dan bikin heboh di dalam dan luar negeri. Bruce Lee total telah berperan di 5 film: (th 1971), (th 1972), (th 1972), (Th 1973) dan (Diselesaikan th 1978). Di dalam film-film tersebut, tendangan memutar Bruce Lee yang ganas, tendangan melayang dan ketangkasan Nun Chakunya semuanya telah membius penonton. Mengandalkan penguasaan seni bela diri yang bagus dan karisma di depan kamera, mendiang Bruce Lee tidak hanya pada awal tahun 70 an menimbulkan booming film “Kung Fu”, ia membuat orang seluruh dunia menilai film Tiongkok dengan lebih respek, boleh dibilang telah menggemparkan seluruh dunia.


Sebagai aktor, Bruce Lee telah mempelopori orang Tionghoa berhasil menembus Hollywood, bersamaan itu membuat film action menjadi salah satu film andalan dunia perfilman Hong Kong, ini adalah sumbangsih besarnya di dalam bidang kebudayaan film. Namun sebagai pakar ilmu bela diri, film Bruce Lee minim dengan interpretasinya tentang spiritualitas ilmu silat Tiongkok. Di dalam filmnya yang tersohor, para penonton bersorak sorai dengan tendangan dan pukulannya yang cepat-ganas serta semangat kebangsaan mereka bergelora oleh jalan ceritanya, tetapi pencarian taraf spiritualitas, penghargaan terhadap moralitas Kung Fu dan criteria terhadap penempaan jiwa seorang pesilat di dalam seni bela diri/Wu Shu - Tiongkok, di dalam film-filmnya sangat jarang dibahas.


Tanggal 20 Juli tahun 1973 Bruce Lee meninggal secara mendadak, penyebab kematiannya misterius. Sesudah Bruce Lee menjadi orang terkenal di dunia perfilman, ia bekerja keras siang-malam. Popularitasnya diperoleh terlalu cepat, secara psikologis tak mampu diselaraskan, ditambah lagi seringkali mengandalkan asupan doping, spiritnya lambat laun terperosok ke dalam kondisi tidak normal. Jelas, berbarengan dengan pencapaian puncak karir dalam dunia perfilman, Bruce Lee belum mampu menemukan cara untuk melepaskan keterikatannya terhadap nama dan kepentingan, dari dalam ilmu silat Tiongkok, hal ini bagi mendiang Bruce Lee yang selama hidupnya menuntut ilmu di dalam Wu Shu, boleh dibilang adalah penyesalan terbesar. (erabaru)

toolbar powered by Conduit

Translate this webpage :

Translation for 140 languages by ALS

Affiliate Marketing:

Free Traffic That Actually Works

Affiliate Marketing: What’s All The Hype About Scams?

10 Proven Ways To Accelerate Your profits

10 Phenomenal Ways to Plug to Extra Profits

10 Ways To get Your Ads or messages Noticed

10 Killer Ways To Make People Clik

YOUTUBE

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

PayPal Account = camar8@yahoo.com