tag:blogger.com,1999:blog-59071644841535305922023-11-16T05:22:45.116-08:00LEGENDUnknownnoreply@blogger.comBlogger39125tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-23111303976320586402009-05-10T08:34:00.001-07:002009-05-10T08:36:33.973-07:00Kaisar Wen dari Dinasti Han<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCh_uss9ToxUDu-Jguz9yAVuL5QlMWCZKmsPylc5BzQcN5Idhn0mbZvfv-7rDH3VD6rS6a3O3pdWS-71QbWUtrQK2KlwS8xtWn3BIn9jQi4aqp54r3yD_pg-5BE9Hh0GHHlVe3C3-frg0/s1600-h/kaisarwen.gif"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 260px; height: 244px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCh_uss9ToxUDu-Jguz9yAVuL5QlMWCZKmsPylc5BzQcN5Idhn0mbZvfv-7rDH3VD6rS6a3O3pdWS-71QbWUtrQK2KlwS8xtWn3BIn9jQi4aqp54r3yD_pg-5BE9Hh0GHHlVe3C3-frg0/s400/kaisarwen.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5334219299531877026" border="0" /></a>
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Crbc%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Leluhur bangsa Tionghoa percaya bahwa “Tao” menghasilkan segalanya dan memberikan segalanya dengan pahala (De). Mereka menghargai Tao, menjunjung moral dan memerintah negara dengan memperhatikan aspek tersebut.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Dalam sejarah bangsa Tionghoa, ada beberapa partai pemerintahan terkenal, termasuk pemerintahan Wen dan Jing. Wen dan Jing adalah ayah dan anak, yang keduanya menjadi kaisar dalam Dinasti Han. Masa pemerintahan mereka menjunjung tinggi moral. Pemerintahannya menciptakan masa damai dan teratur. Masyarakat sangat sejahtera dan hidup bahagia.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pada awal Dinasti Xihan, melewati tahun-tahun penuh huru-hara dan perang pada akhir dinasi Qin, ekonomi mengalami kemunduran dan kelaparan terjadi dimana-mana karena petani tidak dapat bercocok tanam akibat harus berada di pengungsian. Kaisar Wen naik menjabat, dan dia langsung membuat maklumat kerajaan untuk mengembangkan pertanian serta menghapuskan pajak dari petani. Kaisar Jing juga mengikuti jejak langkah ayahnya. Ia membuat maklumat kerajaan berbunyi: “Pertanian adalah dasar terpenting dari semuanya. Meskipun kita mempunyai emas, perak, perhiasan giok dan permata, kita tak dapat memakannya saat kita lapar atau kedinginan. Hasil bumi juga tak dapat dibandingkan dengan kain sutera dan linen.” Kaisar Jing juga mendirikan sekolah-sekolah besar yang mendidik anak-anak tentang etiket, moral dan perilaku. Penduduknya berpikir sederhana, jujur dan baik hati.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Kaisar Wen pernah sekali berkata, “Penduduk dapat hidup damai tanpa invansi luar dan pajak tinggi dari pemerintah di dalam negeri. Dengan begitu mereka dapat bercocok tanam dan hidup sejahtera.”</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Kaisar Wen rendah hati dan ketat pada dirinya sendiri dalam menjaga sikap dan perbuatannya, bagaikan orang suci di zaman lampau. Dia juga terbuka menerima kritik untuk perbaikan ke depan. Dia belajar dari kesalahannya. Saat negerinya dilanda penurunan hasil panen atau bencana, dia akan mengintrospeksi dirinya sendiri terlebih dahulu, baru meminta pejabat dan penduduknya juga ikut menunjukkan masalah apa yang terjadi di masyarakat. Contohnya, dalam satu maklumat kerajaannya tertulis, “Dalam beberapa tahun, panen sangat sedikit, juga muncul bencana seperti banjir dan wabah penyakit. Saya sangat prihatin, apakah ada kesalahan dalam hal kebijakan yang dijalankan dalam masa pemerintahan saya? Apakah ada yang mengakibatkan ketidakharmonisan diantara masyarakat, yang dapat mengganggu hubungan antara Tuhan dan manusia, langit dan bumi? Apakah pejabat-pejabat saya melakukan hal yang merugikan rakyat? Atau pendapatan mereka berlebihan? Mengapa terjadi penurunan panen? Siapapun yang terpikir penyebabnya, tolong sharingkan kepada saya.”</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Melihat kisah ini, kita bisa mengetahui bahwa kaisar-kaisar di Tiongkok kuno sangat percaya kepada Sang Pencipta, menjaga hubungan yang harmonis antara langit dan bumi, Tuhan dan manusia. Bencana bukan dianggap kebetulan atau ujian, melainkan peringatan dari Tuhan kepada manusia, untuk segera menemukan dan memperbaiki kesalahan. Pemimpin yang bijaksana, baik hati selalu menekankan keadilan. Masyarakat dengan sendirinya menjadi patuh pada hukum dan hidup dengan damai. (Erabaru/ch)</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"> <o:p></o:p></span></p>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-44635097224621573052009-05-09T10:05:00.001-07:002009-05-09T10:07:06.941-07:00Pemikiran Mencius<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJnAKR9XbPtfBstv5oAJC-gLaOC0bpjD0odJLTubziBHDhWND65g7Q_hE9_wnAcTEW4KhyphenhyphenCalmXTq6ccmc6igg049fTaQWU9W4OD-B_Nbz13Mu1VEiVstabeDtkiTkF_gV2XZafBNQ50o/s1600-h/life_of_mencius.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 394px; height: 265px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJnAKR9XbPtfBstv5oAJC-gLaOC0bpjD0odJLTubziBHDhWND65g7Q_hE9_wnAcTEW4KhyphenhyphenCalmXTq6ccmc6igg049fTaQWU9W4OD-B_Nbz13Mu1VEiVstabeDtkiTkF_gV2XZafBNQ50o/s400/life_of_mencius.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5333871567494213858" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Crbc%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Dalam kebudayaan Tionghoa, ada banyak sekali pepatah Tiongkok yang sangat kaya makna. Satu kalimat dalam pepatah yang sederhana itu ternyata dapat membawa pikiran seseorang untuk menemukan kebenaran.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Salah satunya adalah : “Mencuri seekor ayam setiap bulan” adalah pepatah dari Mencius (722-481 SM.)</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Dai Ying, pejabat pemerintah dari Daerah Song memutuskan untuk mengurangi pungutan. Dia bertanya kepada Mencius, “Saya ingin menghapuskan pungutan. Tapi kita tidak memiliki penghasilan yang cukup. Bagaimana, apakah kita sebaiknya memotong pungutannya sedikit saja dulu, dan tunggu tahun depan sebelum menerapkan penghapusan pungutan?” Mencius berkata, “<st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> seorang yang setiap hari mencuri seekor ayam dari tetangganya tiap hari. Dia sudah diberitahu, “Ini bukan kelakuan seorang lelaki bermoral.” Kemudian lelaki itu berkata:“Oke, saya akan mengurangi jumlah ayam yang saya curi. Saya akan mencuri seekor ayam tiap bulan dan tahun depan saya tidak akan mencuri lagi.” Dia padahal sudah mengerti bahwa yang dilakukannya itu salah, tapi dia masih belum bisa stop. Kenapa harus tunggu tahun depan?</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pepatah “Mencuri seekor ayam setiap bulan” ini merujuk pada perbuatan seseorang yang sebenarnya sudah menyadari bahwa yang dilakukannya salah, tapi orang tersebut tidak segera memperbaiki diri. Kelihatannya sulit saat ini, tapi saat kita memikirkan kembali makna dibalik pepatah sederhana itu, mungkin pemikiran kita yang kompleks itu bisa menjadi lebih sederhana, dan kita dapat menemukan satu jalan untuk merubah kebiasaan buruk secara total.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Mencius sangat baik dalam menggunakan analogi untuk mengilustrasikan maksudnya. Dia berkata bahwa memerintah negara adalah suatu hal yang sederhana, adalah hanya masalah apakah sang pemimpin mau berusaha atau tidak. Adipati Xuan dari daerah Qi pernah bertanya kepadanya, “Dapatkah kamu menjelaskan perbedaan antara “usaha yang kurang” dan “ketidakmampuan”? Mencius berkata, “Jika seseorang memintamu untuk membawa Gunung Tai dengan tangan dan meloncati Laut Utara, dan kamu berkata, “Saya tidak mampu”, itu adalah betul-betul kamu tak mampu. Tapi apabila seseorang memintamu untuk mematahkan ranting pohon dan kamu berkata, “Saya tak mampu”, itu adalah bentuk dari usaha yang kurang. Memerintah negara tidaklah sesulit seperti membawa Gunung Tai dengan tangan dan meloncati Laut Utara. Itu semudah mematahkan ranting pohon.” Untuk jelasnya: Seperti kita memperhatikan keluarga kita yang sudah berumur, seperti itulah juga kita memperhatikan semua keluarga orang lain yang sudah berumur. Seperti kita perhatian kepada anak-anak kita, seperti itulah juga kita perhatian dengan anak-anak orang lain. Bila kamu dapat melakukan hal ini, kamu akan merangkul seluruh negara didalam tanganmu.”</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Kisah ini mengilustrasikan bahwa menjadi jujur kepada orang lain dan diri sendiri, seseorang dapat menemukan kebijakan sejatinya. Saat diri penuh belas kasih dan toleransi, seseorang dapat melakukan hal yang besar. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Kisah ini sangat sederhana, namun maknanya yang mendalam tak lekang oleh waktu. (Erabaru/ch)</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"> <o:p></o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-80451439987505091112009-05-08T05:56:00.000-07:002009-05-08T05:59:44.635-07:00Yue Fei Mengingat Kebaikan Guru Zhou Tong<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl_dX8mwe4j1apIHzRayjxYOZrYGDOd-c6DzyPCTUGKSLI5SdEAwN7bBa3mQF4-i0kwtfM-kSbGz-tTgwz-ATZTaq4wccYQPs_l-D4JAEuz3-Lkq9fZmWCafudAiqAQNLRh-ExGw2kuXo/s1600-h/yufei.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 263px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl_dX8mwe4j1apIHzRayjxYOZrYGDOd-c6DzyPCTUGKSLI5SdEAwN7bBa3mQF4-i0kwtfM-kSbGz-tTgwz-ATZTaq4wccYQPs_l-D4JAEuz3-Lkq9fZmWCafudAiqAQNLRh-ExGw2kuXo/s320/yufei.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5333436580791130690" border="0" /></a>
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Crbc%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Orang-orang Tionghoa zaman dulu selalu menghargai guru-guru mereka. Itu adalah nilai tradisional yang terbentuk antara hubungan antara guru dan pelajar. Dalam mengajar anak didiknya, guru diharapkan untuk menanamkan ilmu pengetahuan serta kebijaksanaan mengenai bagaimana untuk berperilaku di tengah masyarakat. Kewajibannya untuk mengajarkan kebijakan sepanjang hidup yang bernilai ini bagaikan pepatah, “Seorang guru dalam sehari harus dihargai bagaikan seorang ayah dalam satu masa kehidupan.” Masyarakat memperhatikan sikap mereka, mereka mempelajari prinsip kehidupan yang baik, bagaimana berperilaku harmonis dengan sesama manusia dan alam. Hal-hal inilah yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pahala. Banyak hal-hal ini dipelajari dari para guru, oleh karenanya mereka sangat berterimakasih kepada kebaikan guru.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Dibawah ini adalah kisah antara guru dan murid dari Tiongkok kuno:</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Yue Fei adalah seorang pahlawan dari Dinasti Song. Dia terlahir dari keluarga miskin, ayahnya meninggal saat dia masih kanak-kanak. Karena tidak punya uang, ia tidak bisa bersekolah, namun dia punya keinginan kuat untuk belajar, dan sering ikut belajar dari jendela kelas sekolah saat guru sedang memberi pelajaran. Karena dia tidak punya pinsil dan kertas untuk menulis, dia hanya menulis di tanah dengan ranting kayu. Guru Zhou Tong sering memperhatikannya diam-diam, dan menyadari bahwa anak ini serius mengikuti pelajaran, dan kemudian menawarkannya sekolah tanpa harus membayar uang sekolah. Sejak saat itu Yue Fei giat bersekolah. Yue Fei diajari bagaimana untuk menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, masyarakat serta negara. Di buku tulisnya, dia selalu membaginya demikian: halaman kiri mengenai liteatur, di halaman kanan tentang keahlian berperang. Dia mempelajari teknik istimewa bagaimana untuk menjadi pemanah jitu. Karena ketekunannya belajar, dia menjadi master baik di ilmu liteatur dan keahlian berperang. Dia kemudian diangkat menjadi jendral pada Dinasti Song dan ditakuti musuh-musuh negara. Saat guru Zhou Tong wafat, Yue Fei mengadakan upacara duka untuknya dan menghormatinya bagaikan ayah. Sebelum ia wafat, setiap tanggal 1 dan 15 setiap bulannya, ia mengunjungi rumah mantan gurunya itu, baik Zhou Tong sedang di rumah atau sedang pergi, Yue Fei tetap datang ke sana untuk menghormatinya. Dia akan mengeluarkan busur yang diberikan Zhou Tong dan melepaskan tiga anak panah ke langit. Dia berkata, “Guru telah mengajarkan saya bagaimana untuk menjadi orang berguna, dan setia pada negara. Guru mengajarkan saya keahlian tempur dan pemanah jitu dengan busur dan anak panah. Saya tak dapat melupakan apa yang dia lakukan untuk saya.”</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Masyarakat Tiongkok kuno punya pepatah, “Semua tokoh pendiri aliran Tao, Buddha dan Konfusius mempunyai guru. Semua kaisar terkenal juga mempunyai guru. Orang-orang yang tidak menghargai gurunya tidak akan mendapatkan apapun. Semua orang suci di sejarah menunjukkan penghormatan dan respek mereka terhadap guru-guru mereka, dan menjadi teladan bagi generasi penerus. (Erabaru/ch)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"> <o:p></o:p></span></p>
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-90008971263258485012009-05-07T10:40:00.001-07:002009-05-07T10:42:26.906-07:00Orang Tionghoa Berasal dari Mana<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid4cN7g9dlMB2MLp8RVid9edEZZfKZyfdcLGbA-D0rBsGNtqqNHyAzkVyFBMnPBK9jat6oBLPTUxLws9aGZ-jsrVnOJzPecvaW9Uv04IKnTw2cQRMOyP9xvih2w93zRZkFDlN70aZtnmw/s1600-h/huangdi.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 270px; height: 268px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid4cN7g9dlMB2MLp8RVid9edEZZfKZyfdcLGbA-D0rBsGNtqqNHyAzkVyFBMnPBK9jat6oBLPTUxLws9aGZ-jsrVnOJzPecvaW9Uv04IKnTw2cQRMOyP9xvih2w93zRZkFDlN70aZtnmw/s400/huangdi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5333138479538661410" border="0" /></a>
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Crbc%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Orang Tionghoa berasal dari mana, siapakah leluhurnya, dari dongeng masa silam yang jauh, dari legenda tiga raja <st1:city st="on">lima</st1:city> kaisar dan dari catatan kitab sejarah, kita mengetahui, orang Tionghoa adalah “anak cucu Yan dan Huang” (raja Yan dan kaisar Huang Di </span><span style="font-size: 10pt; font-family: SimSun; color: rgb(153, 0, 204);" lang="ZH-CN">炎黃子孫</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">), kaisar Kuning yang pernah hidup di wilayah perairan sungai Kuning (<st1:place st="on">Huang He</st1:place>) adalah leluhur suku bangsa Tionghoa. Namun jawaban ini, dewasa ini mengalami tantangan dari para ilmuwan, sehingga orang Tionghoa sendiri merasa kebingungan karenanya.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pada era tahun 30an abad 20, ditemukan “manusia Peking” di Zhou Kou Dian-Beijing yang oleh para ilmuwan dianggap sebagai leluhur umat manusia, maka jadilah seluruh orang Tionghoa keturunan “manusia Peking” tersebut yang 5 sampai 600.000 tahun yang lampau turun dari pohon, berhasil mempelajari berjalan dengan badan tegak dan di saat kelaparan meng-kanibal daging dan otak serta sumsum sesama jenis manusia lainnya. Untungnya ditemukan lagi bahwa di dalam mata rantai fosil umat manusia zaman kuno Tiongkok, terdapat sebuah missing link yang besar, yakni salah satu masa tidak terdapat fosil manusia, jadi “manusia Peking” yang menghebohkan dunia sama sekali tidak memiliki keturunan yang berlangsung hingga sekarang, dengan orang Tionghoa tidak lagi bisa dikait-kaitkan.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pada 1987, “Weekly News” –AS telah memuat sebuah berita sensasional, ilmuwan meneliti DNA memperoleh sebuah kesimpulan – “Hawa” leluhur umat manusia berada di Afrika dan dipublikasikan: “Kita semua memiliki seorang nenek Afrika yang pernah hidup pada 150.000 tahun yll, dan manusia zaman sekarang semuanya adalah keturunannya.” Pada cover majalah tersebut dimuat seseorang yang disebut “Hawa” yang berkulit hitam dan setengah telanjang sedang memberikan sebuah apel kepada Adam yang berkulit hitam pula. Keturunan “Nenek Afrika” tadi setelah keluar dari Afrika, lahirlah kita-kita ini.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Para pakar genetika Tiongkok selanjutnya mengatakan, para leluhur yang berasal dari Afrika, semenjak 40.000 tahun yang silam sesudah memasuki wilayah Tiongkok, jalan – berhenti – berkumpul – terpisah, demikianlah lambat laun dalam perjalanan waktu berubah menjadi berbagai suku bangsa Tionghoa. Dengan kata lain, orang Tionghoa berkulit kuning zaman sekarang, semuanya merupakan keturunan orang berkulit hitam Afrika yang telah bermetamorfosa, sewaktu mereka di dalam perjalanan nan panjang dari zaman primitif ke peradaban, para cucu-cicit tersebut telah berubah menjadi jenis manusia yang lain.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Dikatakan bahwa asal usul manusia adalah melalui evolusi dari makhluk primata (nenek moyang monyet) telah menimbulkan pro-kontra, orang Tiongkokpun sama saja sulit menerima “nenek Afrika” yang tak jelas juntrungannya. Sedangkan yang diketahui setiap keluarga dan telah diwariskan turun temurun, sesudah awal penciptaan dimana dunia masih berada dalam keadaan chaos, orang Tionghoa memiliki seorang ibu pertiwi: “Nu Wa </span><span style="font-size: 10pt; font-family: SimSun; color: rgb(153, 0, 204);" lang="ZH-CN">女媧</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">”, yakni seorang dewi yang konon tinggal di gunung Kun Lun (di wilayah barat laut Tiongkok), Ia menggunakan tanah liat (kuning) untuk mencipta melalui membentuk bangsa kulit kuning yang paling dini di wilayah timur, memberikan kepadanya kulit kuning yang tak berubah selamanya dan menetapkan tata susila pernikahan serta memperpanjang jiwa umat manusia, ia adalah dewi leluhur suku bangsa Tionghoa.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Akan tetapi di balik “<st1:place st="on"><st1:city st="on">Nu</st1:city> <st1:state st="on">Wa</st1:state></st1:place> sang pencipta manusia”, sepertinya samar-samar masih dapat ditelusuri semacam jodoh hulu-nadi yang jauh lebih kuno. Tiongkok kenapa dinamakan “tanah dewata </span><span style="font-size: 10pt; font-family: SimSun; color: rgb(153, 0, 204);" lang="ZH-CN">神州</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">”, “dinasti langit </span><span style="font-size: 10pt; font-family: SimSun; color: rgb(153, 0, 204);" lang="ZH-CN">天朝</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">” dan kaisar Tiongkok disebut “putera langit </span><span style="font-size: 10pt; font-family: SimSun; color: rgb(153, 0, 204);" lang="ZH-CN">天子</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">” , orang Tionghoa berbicara “bahasa paling awal taman Eden”, 5.000 tahun yang sambung menyambung, dari kaisar bertanya nasib kepada bintang hingga ke rakyat yang percaya Tuhan dan memuja leluhur, dimana-mana ada jejak dewata. Dibandingkan dengan manusia yang diciptakan dari tanah, asal usul orang Tionghoa sepertinya lebih kuno dan mulia. Namun, aliran sungai sejarah yang begitu panjang, sama halnya orang hanya dapat merindukan “Nu Wa” dari cerita dongeng saja, juga tentang hulu-sumber prasejarah asal-usul orang Tionghoa tersebut, hanya bisa mengandalkan imajinasi dan estimasi untuk menyentuh gambaran yang redup.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Dipikir lebih mendalam, semestinya bukanlah suatu kebetulan, dewasa ini, abad 21, pertunjukan “Shen Yun Divine Performing Arts” yang menggemparkan dunia, dengan musik, tarian dan nyanyian, busana dan layar, corak warna dan lighting yang demikian indah absolut, mempertontonkan kondisi surga dewata dan makhluk tinggi alam semesta, di dalam lingkup awan dan atmosfer yang menentramkan, kita dipersilakan menyaksikan dengan mata kepala sendiri asal usul peradaban Tionghoa, masa lampau dan masa depan orang Tionghoa serta dengan riel menyelami tema mendalam seperti “reinkarnasi”, “penyelamatan”, “welas asih”, “suci”.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">”Maha pintu surga terbuka lebar pada suatu masa silam yang amat sangat jauh, ada berapa orang datang dan tinggal berapa orang berhasil balik. ”.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Orang Tionghoa berasal dari mana, umat manusia berasal dari mana, bakal kemana? Misteri maha sulit terungkapkan ini, setelah melalui menonton Shen Yun DPA, Anda akan memperoleh inspirasi dan jawabannya. (Epochtimes/Whs)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-89607372612997463552009-05-06T16:50:00.001-07:002009-05-06T16:52:09.080-07:00Tembok Raksasa Tiongkok Hampir Sepanjang 9.000 km<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6bhjlmgl3rsfANUoEs4fvOBh6aMIfwj31pdZEV_x156Idis-39QzJtYrNTRdpjGwQGdm9QxruvXc8MqLVC9Z8Hz7s6HKIzM9CoEM4l3fdlyg4-jD1HRZj1C-JGf6kOylT_JeElR4Y6i0/s1600-h/tembok-raksasa.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 279px; height: 275px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6bhjlmgl3rsfANUoEs4fvOBh6aMIfwj31pdZEV_x156Idis-39QzJtYrNTRdpjGwQGdm9QxruvXc8MqLVC9Z8Hz7s6HKIzM9CoEM4l3fdlyg4-jD1HRZj1C-JGf6kOylT_JeElR4Y6i0/s400/tembok-raksasa.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5332862756169367778" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Crbc%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Menurut laporan berita BBC, Warisan Budaya dari Pemerintahan Negara Tiongkok dan Biro Pemerintah tentang Penelitian dan Pemetaan mencapai kesimpulan, setelah 2 tahun melakukan penelitian, bahwa Tembok Raksasa Tiongkok, kebanyakan dibangun selama dinasti Ming, mencapai panjang 8851,8Km (5.500 mil). Ini melampaui perkiraan sebelumya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Dalam survei arkeologi terbaru dari Tembok Raksasa, dua bagian baru dari dinding tembok ditemukan di Beijing, juga lokasi bersejarah terkait dengan Tembok Raksasa di 498 lokasi.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Tembok Raksasa, salah satu bagian dari warisan budaya besar dunia, dibangun 1368 - 1644 sebelum Masehi, ujung timurnya berada di Hushan, Propinsi <st1:state st="on">Liaoning</st1:state> dan ujung baratnya di Jiaguguan, Propinsi <st1:state st="on"><st1:place st="on">Gansu</st1:place></st1:state>. Tembok ini melewati propinsi-propinsi Hebei, Tianjin, Beijing, Shanxi, Mongolia Dalam, Shaanxi, Ningxia, Gansu, dan Qinghai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Ini termasuk tembok buatan manusia sepanjang 6.259 Km (3,889 miles), parit sepanjang 359 Km (223 miles), dan pembatas pertahanan alam sepanjang 2,232 Km (1,387 miles).</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Sejak awal 2007, Warisan Budaya Pemerintahan Negara Tiongkok dan Biro Pemerintah tentang Penelitian dan Pemetaan telah menggunakan metode fotografi moderen dan teknologi penginderaan jarak jauh untuk menentukan dimensi Tembok Raksasa berdasarkan ukuran yang ada sekarang.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Tetapi, Warisan Budaya Pemerintahan Negara Tiongkok melaporkan bahwa pelestarian Tembok Raksasa dalam sebuah tahap sulit. Diluar hampir 2.000 Km bagian dari tembok sudah hancur akibat iklim yang berat, kurang dari 10% dilestarikan dengan baik. (Epohtimes/bdn)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-80258144038257184412009-05-05T10:48:00.000-07:002009-05-05T10:52:21.330-07:00Dewa Dapur<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3RlgPOkOhTR8DhmZ-YHmAtTaH0VqxG3bZEeYDvVx6H25RZPlZ4h5aZMKo4TfsVCoKjSzUFIHOlIB6XuWiDFhv7HkfdnJuPVkXw7MbHfozKG6DkSRp9_hMquH_oh03X14fwAvhOqbWR3I/s1600-h/dewadapur.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 180px; height: 277px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3RlgPOkOhTR8DhmZ-YHmAtTaH0VqxG3bZEeYDvVx6H25RZPlZ4h5aZMKo4TfsVCoKjSzUFIHOlIB6XuWiDFhv7HkfdnJuPVkXw7MbHfozKG6DkSRp9_hMquH_oh03X14fwAvhOqbWR3I/s400/dewadapur.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5332398493095680658" border="0" /></a>
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Crbc%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">Dahulu kala tersebutlah seseorang yang bernama Zhao Wangye bermarga Zhang, sebenarnya dia seorang yang bertingkah laku buruk dan selalu melakukan kejahatan, tapi, mengapa Maharaja Giok (dewa tertinggi dalam agama Tao) mengizinkannya menjadi Zhao Wangye atau Dewa Dapur? Sebab meskipun dia telah banyak berbuat jahat, namun, begitu terlintas dalam benak sebersit ketulusan, telah melakukan satu hal yang baik, karena itu Maharaja Giok memaafkannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">
<br />Sebelum menjadi Zhao Wangye, dia adalah seorang yang pemalas, tidak bekerja dan gemar berjudi. Karena kegemarannya berjudi, ia dapat mempertaruhkan segala apa yang dimilikinya. Dia tidak memikirkan masa depannya. Hingga pada suatu ketika, dia bertaruh (judi) dengan seseorang, bukan saja menghabiskan seluruh harta keluarga, lebih buruknya lagi istrinya pun dipertaruhkan. Oleh karena itu istrinya kemudian menikah lagi dengan seorang pencari kayu bakar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">
<br />Karena kalah berjudi itu habislah sudah seluruh harta benda keluarga yang dia miliki tanpa sisa bahkan dia masih memiliki sejumlah utang pada beberapa orang. Sampai suatu kali dia tidak dapat membeli makanan. Dia lalu menemui mantan istrinya yang dijual itu. Beruntunglah ia karena mantan istrinya sangat pengasih, meskipun telah dijual, dia tetap memberikan beberapa buah bacang, bahkan secara diam-diam menyelipkan 10 tael (mata uang Tiongkok kuno) ke dalam bacang, dan memberitahu kepadanya: “Ambillah bacang ini, jangan kasih orang lain ya!” Begitu dia pergi, kebetulan seseorang datang menagih utang padanya, “Cepat bayar utangmu!”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">“Saya tidak punya uang,” jawabnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">“Apa, tidak punya uang? Lalu yang ditanganmu itu apa?”</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">“Makanan!”</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">“Makanan juga boleh!” Akhirnya bacang itu dirampasnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">
<br />Setelah bacang itu dirampas, dia kembali menemui istrinya. Istrinya bertanya padanya, ”bacangnya mana?” “Dirampas orang!” Katanya. Tepat ketika pembicaraan sampai di situ, si suami yang seorang penebang kayu bakar itu pun pulang, Zhao Wangye kebingungan mencari tempat untuk sembunyi, lalu dia bergegas masuk ke dalam tungku. Si penebang kayu bakar ini kelelahan peluhnya membasahi tubuhnya sambil memikul setumpuk kayu bakar, dia hendak mandi sekembalinya memotong kayu bakar. Dan dia benar-benar baik terhadap istrinya dengan mengatakan, “Biarlah air panasnya saya yang siapkan.” Istrinya bergegas berkata, “O, jangan! Jangan! Biarlah saya nyalakan!“ Tapi, suami barunya ini bersikeras, lalu mengambil kayu bakar dan dinyalakan di dalam tungku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">
<br />Zhao Wangye bersembunyi di dalam dan memutuskan tidak keluar. Di benaknya dia berpikir, “jika saya keluar, sang istri pasti akan dipukul sama suaminya! Dia lebih baik mengorbankan diri, akhirnya dia tewas terbakar hidup-hidup.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">
<br />Setelah tewas terbakar, setiap pagi, siang maupun malam mantan istrinya itu membakar dupa dan sembahyang di depan tungku. Melihat itu, suaminya bertanya, “Lho! Aneh! Kenapa setiap pagi, siang atau malam kamu selalu menyembahyangi tungku?” Tentu saja dia tidak boleh mengatakan kalau mantan suaminya itu mati terbakar di tungku tersebut, dan dengan sangat terpaksa dia berkata, “Kita manusia bisa hidup di dunia, harus bersyukur pada tungku dan kompor, sebab benda-benda ini memasak nasi untuk kita.” Kemudian belakangan orang-orang merasa kata-katanya memang benar, “Kita harus bersyukur pada tungku dan kompor. Seandainya tidak ada tungku dan kompor, kita tidak bisa hidup!” Lalu, tiap-tiap keluarga menyembahyangi tungku dan kompor di rumah mereka.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">
<br />Setelah Maharaja Giok mengetahui hal ini, ia mengampuni semua kesalahan Zhao Wangye dan Maharaja Giok menobatkannya sebagai Zhao Wangye (Dewa Dapur), dan memberi perintah kepadanya bahwa setiap 24 Desember tahun Imlek naik ke istana langit untuk memberi laporan yang disebut “Kebaikan di langit, kedamaian di bumi. Demikianlah asal usul legenda tentang Zhao Wangye.(erabaru.or.id)*<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-27476581809163646572009-05-04T17:34:00.001-07:002009-05-04T17:37:29.869-07:00Orang yang Rendah Hati akan Mendapat Manfaat, yang Terbuai oleh Rasa Puas Diri akan Mendapatkan Kerugian<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFsHBOzsQbLmrMNcKisplD_u9lkcYMtpHAer6igx8bmj_TSeLdUvd-Dgs8iniv6ag25G5icw4_VDgfDQpu3bHR37IW7xV-SbN8O6Rv9v1rCRemK1vvWEyaPp53vjLtTWH8mpD6TrRX8Ig/s1600-h/laotze.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 239px; height: 369px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFsHBOzsQbLmrMNcKisplD_u9lkcYMtpHAer6igx8bmj_TSeLdUvd-Dgs8iniv6ag25G5icw4_VDgfDQpu3bHR37IW7xV-SbN8O6Rv9v1rCRemK1vvWEyaPp53vjLtTWH8mpD6TrRX8Ig/s400/laotze.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5332131906634396770" border="0" /></a>
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Crbc%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Ada</span></st1:place></st1:city><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"> pepatah Tiongkok kuno yang berbunyi, “Orang yang Rendah Hati akan Mendapat Manfaat, yang Terbuai oleh Rasa Puas Diri akan Mendapatkan Kerugian”. Filsuf Tao terkenal Tiongkok, Lao Zi berkata, “Seseorang bisa mengambil keputusan yang bijak saat dia tidak menanggap dirinya serba pintar. Seseorang bisa dihormati atas jasa-jasanya saat dia tidak membesar-besarkan dirinya. Seseorang bisa mengukir prestasi besar apabila dia tidak sombong.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Seorang yang penuh toleransi pasti sarat dengan nasib baik. Seseorang yang tidak punya toleransi pasti minim dengan nasib baik. Menjadi seorang yang rendah hati atau sombong, menentukan takdir dan nasib seseorang. Orang yang rendah hati dengan karakter nan luhur, moralitasnya akan semakin menonjol. Oleh sebab itu, rendah hati adalah sebuah nilai moral positif yang harus dipertahankan setiap orang.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pada zaman Chun-Qiu (770-476 SM) di Tiongkok kuno, Zi Lu, seorang pengikut Konfusius suatu hari pernah bertanya kepada Konfusius, “Mengapa seorang yang moralitasnya merosot cenderung menjadi sombong?” Konfusius berkata,: “Lihatlah sungai Yangtze, pada bagian hulu, yakni mata airnya pertama kali mengalir dari Gunung Wen, aliran sungainya tidak cukup kuat untuk mengapungkan sebuah cangkir. Namun sesampai di hilir, aliran sungai Yangtze begitu deras sehingga dapat mengapungkan banyak perahu diatasnya.” Zi Lu bertanya, “Apa maksudnya, Guru?” Konfusius menjelaskan, “Sungai Yangtze adalah sungai terpanjang di Tiongkok, tapi ia bukanlah apa-apa pada mulanya. Ia menjadi besar dan lebar sepanjang alirannya karena ia menerima banyak air dari anak sungai dan selokan yang berbeda-beda. Demikian pula yang terjadi pada kehidupan manusia.” Seseorang yang berhati-hati dalam perbuatannya tidak akan menonjolkan jasa-jasanya sebagai milik dia sendiri. Orang yang bertanggungjawab bersifat bijaksana dan murah hati. Ia selalu menghargai orang lain, punya sifat toleransi, memaafkan dan menepati janjinya. Sedangkan orang yang bermoral merosot tidak mengutamakan akhlak, ucapan dan perbuatannya tidak sesuai, inilah alasannya mengapa orang tersebut kelihatan sombong.”</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Seorang raja bernama Da-Yu yang mendirikan Dinasti Xia, tidak pernah menyombongkan diri. Dia sering berkata, “Keunggulan setiap orang patut saya pelajari.” Saat orang lain menyampaikan nasihat, dia sering membungkuk hormat untuk menunjukkan terima kasihnya. Dia juga sangat terbuka untuk menerima masukan. Maka dia selalu dikenang atas keberhasilannya mengontrol banjir dan menjinakkan <st1:place st="on">Huang He</st1:place> (Sungai Kuning).</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Adipati Zhou juga adalah orang dengan talenta luar biasa, mempunyai kharisma dan keahlian, namun dia tidak arogan dan tidak berpikiran dangkal. Adipati Zhou menyikapi kaum cendikia dengan sopan santun dan rendah hati. Dia khawatir pemerintah akan kehilangan orang cendikia dalam proses perekrutan. Dia mengikuti mandat langit, menyusun tatacara Zhou dan menciptakan musik klasik Tiongkok kuno, Yayue.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Kaisar Taizong(599 - 649 M) dari Dinasti Tang mencapai kemuliaan dengan cara menerima berbagai kritik yang mungkin orang lain sulit menerimanya. Dia berusaha untuk tidak menggunakan kekuasaannya yang absolut itu. Dia sering berkata, “Pemimpin yang baik menjadi lebih bijaksana dengan belajar dari kekurangan dan kesalahannya, sebaliknya pemimpin yang irasional selamanya bodoh dengan menyembunyikan kekurangan dan kesalahannya.” Dia tidak hanya suka menerima nasehat, juga berani meminta nasehat. Inilah mengapa banyak duta besar negara sahabat berani mengungkapkan pendapat mereka dalam kepemimpinan kaisar Taizong di era Zhenguan, dan para menteri serta jajaran staffnya menjadi pejabat yang paling jujur dan bersih dari korupsi sepanjang sejarah Tiongkok kuno.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pemimpin bijaksana dalam sejarah Tiongkok kuno selalu menghormati langit dan menjunjung akhlak, bersikap rendah hati, menghargai orang lain, mengendalikan diri sendiri, dan membimbing khalayak menuju kebaikan. Ini adalah contoh teladan kemoralan. Sebagai konsekuensinya, mereka diberkati oleh Tuhan. Pernahkan mereka menyombongkan dirinya? Bila raja-raja besar dan agung saja sangat rendah hati, mengapa kita tidak belajar dari mereka?</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Shi Chong dan Wang Kai adalah dua orang berpengaruh pada zaman Dinasti Jin (265 - 420 M) yang bersaing satu sama lain membanggakan kekayaan mereka. Wang Kai membuat layar sutera ungu sepanjang 40 mil di jalan masuk rumahnya. Shi Chong menyainginya dengan membuat layar satin penuh warna sepanjang 50 mil. Kemudian, Wang Kai mempertontonkan harta berharganya yaitu sebuah kipas dari batu karang sepanjang satu kaki, hadiah mewah dari kaisar, pada perjamuan di rumahnya. Saat semua tamu sedang mengaguminya, Shi Chong menghancurkan benda tersebut dengan sebuah kapak, lalu dia memberikan Wang Kai batu karang sepanjang tiga kaki untuk menggantikan kerusakannya. Pada akhirnya, rumah Shi Chong dikepung oleh perampok. Shi Chong berkata dengan menghela nafas, “Kamu membunuh saya karena mengincar harta saya”. Sampai sebelum dibunuh, Shi Chong baru menyadari kesalahannya. Bila dia sadar lebih dini, dia tidak akan pamer kekayaan yang membuat orang lain iri dan tergiur. Sombong dan pamer dapat berakibat sangat fatal. Dengan menyimak kisah ini, bukankah kita dapat belajar untuk berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatan kita? Lagipula, kekayaan dan keahlian diri sendiri bukanlah sesuatu yang dapat disombongkan. Bila seseorang menyombongkan kekayaan dan keahliannya, dia telah kehilangan moral dan bahkan lebih memalukan sebelum akhirnya bencana menghampirinya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Sekali manusia menjadi congkak, dia akan terhalang dalam peningkatan moralitasnya. Terbuai dengan perasaan puas diri adalah halangan terbesar dalam peningkatan. Seseorang dapat memikul tanggungjawab yang penting hanya apabila dia gigih mencari kebenaran dan meningkatkan moralitasnya. Seseorang dapat mengajarkan orang lain menjadi baik dan menghancurkan elemen yang tidak baik hanya apabila dia bertoleransi pada yang lain. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> pepatah Tiongkok kuno yang berkata, “Jangan berhutang. Siapa yang berhutang akan mendapat hutang, Siapa yang tidak bertempur tidak akan memiliki musuh.” (Erabaru/ch)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-24043320670366988692009-04-30T15:52:00.001-07:002009-04-30T15:55:17.059-07:00Qi Jiguang: Menggagalkan Invasi Bajak Laut Jepang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF6EN0Hofiy_ZIDx7Vq1PbX-Tx3pCVwfCH2FM4HnV1alBlfAUtKPiQSiGR1lp7kZnv_DjHTlhccKMeQWKwtSL9H-Eh52UefLjtYCBgvivMbnc5B-jWI7dHd62OLjJLE2qdjxPWk9LT7BE/s1600-h/qi_jiguang.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 283px; height: 210px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF6EN0Hofiy_ZIDx7Vq1PbX-Tx3pCVwfCH2FM4HnV1alBlfAUtKPiQSiGR1lp7kZnv_DjHTlhccKMeQWKwtSL9H-Eh52UefLjtYCBgvivMbnc5B-jWI7dHd62OLjJLE2qdjxPWk9LT7BE/s400/qi_jiguang.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330621307087071090" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Crbc%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Qi Jiguang adalah pahlawan nasional yang terkenal di Tiongkok. Ia berkali-kali memimpin pasukan Dinasti Ming menggagalkan invasi bajak laut Jepang atas daerah pantai timur Tiongkok.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pada masa kekuasaan pemerintah Dinasti Ming antara abad ke-14 sampai abad ke-16, bajak laut Jepang berbondong-bondong melakukan invasi ke Provinsi <st1:state st="on">Shandong</st1:state>, <st1:state st="on">Zhejiang</st1:state> dan <st1:state st="on"><st1:place st="on">Fujian</st1:place></st1:state> di daerah pantai timur Tiongkok. Rakyat jelata setempat sudah kenyang menderita invasi dan sangat membenci kaum bajak laut Jepang yang diejeknya sebagai "Wokou," yang artinya "pembajak kerdil".
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pada akhir abad ke-16, kaum pembajak laut Jepang semakin ganas dalam melancarkan invasi ke daerah pesisir Tiongkok. Kaum bajak laut Jepang itu bertubuh kuat, licik dan melakukan perompakan dan pembunuhan secara brutal dan membabi buta. Pasukan Dinasti Ming nyaris terkesima menghadapi invasi kaum bajak laut yang kejam itu, yang telah membuat rakyat Tiongkok sangat menderita karenanya. Pada saat kaum bajak laut Jepang merajalela di daerah pantai Tiongkok Timur, Jenderal Qi Jiguang dikirim pemerintah ke garis depan untuk melawan invasi kaum bajak laut Jepang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">
<br />Qi Jiguang dilahirkan di Penglai, Provinsi <st1:place st="on"><st1:state st="on">Shandong</st1:state></st1:place>, Tiongkok Timur pada tahun 1528. Nenek moyangnya semua adalah jenderal pasukan Dinasti Ming. Konon ketika Qi Jiguang masih kecil, ia suka melakukan permainan perang bersama dengan anak-anak sebayanya, dan menunjukkan bakat sebagai pemimpin. Ia sejak kecil berminat membaca buku, dan mahir teori militer. Pada usia 17 tahun, Qi Jiguang mewarisi jabatan ayahnya untuk menjabat sebagai komandan militer daerah. Setelah itu ia terus dinaikkan pangkatnya sampai dilantik oleh sang Kaisar sebagai panglima pasukan dalam melawan invasi kaum bajak laut Jepang.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Qi Jiguang menyimpulkan bahwa kekalahan pasukan Dinasti Ming ketika melawan invasi kaum bajak laut Jepang disebabkan karena lemahnya daya tempur pasukan. Oleh karena itu, ia mulai merekrut serdadu baru tanpa mengindahkan tentangan dari berbagai pihak. Kitab sejarah mencatat bahwa Qi Jiguang khusus merekrut lelaki yang suka berkelahi di kalangan rakyat dan melatih mereka secara intensif. Lama-kelamaan ia berhasil membina suatu pasukan yang kuat dan berdaya tempur tinggi. Qi Jiguang juga memerintahkan pembuatan kapal perang untuk mendirikan pasukan angkatan laut yang disebut sebagai "Pasukan Marga Qi." Sejak itu "Pasukan Marga Qi" mencapai kemenangan demi kemenangan dalam pertempuran melawan invasi kaum bajak Jepang. Namanya pun menjadi terkenal di mana-mana. Berikut adalah beberapa contoh.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Tahun 1561, kaum pembajak laut Jepang sebanyak 10.000 orang secara besar-besaran menginvasi daerah Taizhou, Provinsi <st1:state st="on"><st1:place st="on">Zhejiang</st1:place></st1:state>. Pasukan Marga Qi segera beraksi untuk membasmi agresor. Kaum pembajak Jepang sengaja menaburkan uang dan barang rampokannya ke mana-mana, dengan maksud mengganggu Pasukan Marga Qi. Akan tetapi pasukan Qi yang terlatih tidak tertipu, malah menjadi semakin bergairah dalam pertempuran dan akhirnya membasmi semua pembajak laut Jepang yang menginvasi ke daerah itu.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Tahun 1562, Qi Jiguang berhasil membasmi sejumlah bajak laut Jepang yang sudah lama bercokol di sejumlah pulau di <st1:state st="on"><st1:place st="on">Fujian</st1:place></st1:state>. Setelah itu, Qi Jiguang sengaja menyebarluaskan kabar bahwa pasukannya terlalu lelah dan perlu istirahat untuk sementara waktu. Kabar yang dibuat itu terdengar oleh gerombolan bajak laut Jepang yang berada di tempat lain. Mereka lantas memperlonggar keadaan siaganya. Namun di luar dugaan mereka, pasukan pimpinan Qi Jiguang malam itu melancarkan serangan mendadak terhadap gerombolan bajak laut itu. Setelah berjalan beriringan selama belasan kilometer, Pasukan Qi menduduki 60 lebih benteng pertahanan kaum bajak Jepang.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pasukan Qi yang mencapai kemenangan besar dalam pertempuran itu dipuji penduduk setempat sebagai "pasukan sakti". Sampai sekarang di kalangan rakyat masih tersebar banyak cerita yang menyanjung keberanian Pasukan Qi.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Salah satu cerita mengatakan, kaum bajak laut Jepang berkali-kali dikalahkan Pasukan Qi, dan pada akhirnya diusir dari Tiongkok. Mereka bingung mengapa Pasukan Qi bisa melakukan perjalanan ke mana-mana dan terus mengejar mereka. Perjalanan panjang yang ditempuh dengan cepat dapat dilakukan karena Pasukan Qi tidak istirahat meskipun pada waktu makan. Setiap serdadu diberi makanan yang bisa digantung di lehernya untuk dimakan sambil berjalan. Sampai sekarang makanan bundar yang bisa digantung dileher itu masih dimasak oleh rakyat setempat. Ke mana pun Qi Jiguang dan pasukannya pergi, rakyat setempat mendirikan kuil atau kelenteng untuk memperingatinya.(Erabaru.or.id)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p>
<br /></o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-69587517407831592562009-04-19T09:11:00.001-07:002009-04-19T09:18:16.810-07:00Raja yang Menghormati Tuhan dan Bekerja Keras untuk Rakyatnya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpVqqSRYhnBndf2_xXxFOFv-Gvq3r1_NAXfj3oO6AQju6uoa7A2lWmsZ6UiKy2e2NS2waKjhxo3xWDrAlfsgHBPBrwWG8MTKwvUnQukSRbO21XJJEA26O4L56r7tx8pTKEfDyVSIjUCSs/s1600-h/emperoryu.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 148px; height: 140px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpVqqSRYhnBndf2_xXxFOFv-Gvq3r1_NAXfj3oO6AQju6uoa7A2lWmsZ6UiKy2e2NS2waKjhxo3xWDrAlfsgHBPBrwWG8MTKwvUnQukSRbO21XJJEA26O4L56r7tx8pTKEfDyVSIjUCSs/s400/emperoryu.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5326435976260985250" border="0" /></a>
<br /><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwY1iFI19kstV3SJGO-re_Hv4GxnGh0fmsfLpZFWcuJ-od-PU-_p0i19d_Z-diUv8xyWerj0Aoliyky86AqZFHb0D7fAxvNqqw8KrKaCRoRPiY39kazjH-rIhVUr9JA922wvg5pnatxIA/s1600-h/ding1.jpg">
<br /></a></p><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Kaisar Yu (Wenming) hidup di abad ke 21 Sebelum Masehi dan sangat terkenal sebagai salah satu kaisar berbudi luhur di sejarah Tiongkok. Ia mewarisi teladan “bekerja untuk orang lain, bukan untuk diri sendiri” yang diturunkan oleh Kaisar sebelumnya, <st1:city st="on"><st1:place st="on">Yao</st1:place></st1:city> dan Shun. Dia menghormati Tuhan dan mengajarkan prinsip moral. Hal inilah yang membuat rakyat berpikir bahwa ia diutus oleh Tuhan untuk menyelamatkan negara dari bahaya banjir besar. Banyak orang menyebutnya “Kaisar Yu yang Agung”. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p>
<br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Kisahnya adalah demikian, banjir besar selalu menjadi ancaman bencana di Negeri Tiongkok. Penduduk kehilangan rumah dan hidup dalam kesengsaraan. Raja waktu itu adalah Shun. Ia mendengar bahwa Yu adalah seorang anak muda yang cerdas dan tekun bekerja keras, maka ia mengangkat Yu untuk bekerja di bagian pengontrolan banjir. Yu segera mengumpulkan ahli-ahli untuk membantunya menjalankan tugas itu. Yu sangat randah hati dan selalu menerima nasihat orang lain. Dia menerima banyak saran dan memutuskan untuk membangun kanal-kanal untuk mengontrol air dari banjir. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p>
<br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Ia mendaki banyak gunung, menjelajahi banyak hutan dan menyeberangi banyak sungai untuk mensurvei jalan air ke laut. Didalam usahanya, Yu selalu minta petunjuk dari Tuhan dengan mengadakan upacara yang khusuk. Bahkan caranya melangkah dalam upacara tersebut kemudian ditiru orang-orang dalam setiap upacara, dinamakan sebagai “Langkah Ala Yu”. Yu dan pekerja-pekerja lainnya berusaha membangun sarana pengontrol banjir di penjuru negeri, bahkan para Dewa di langit sangat tersentuh atas kerja keras Yu. Dewa Sungai kuning kemudian memberi petunjuk diagaram sungai kepadanya. Saat mengerjakan sungai lain yang lebih besar, misalnya Sungai Panjang, muncullah Naga yang membantunya menunjukkan alur sungai dengan mengarahkan ekornya. Dewa langit juga membantunya dengan memberikan kontainer giok, kapak surga, pedang langit, dll. Dia dapat menggunakan kontainer giok itu untuk mengukur level air dan melacak kedalaman air di sungai dan laut, dia menggunakan kapak surga untuk membuka “Jalan Naga” di tempat sekitar Kota Luoyang (Provinsi Henan), sehingga air dapat mengalir lancar melaluinya, dia menggunakan pedang langit untuk membunuh naga iblis yang telah membelokkan arah air dan mengakibatkan banyak bencana. Pada akhirnya, Yu berhasil melaksanakan tugasnya, membuat banjir dapat terkendali penuh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p>
<br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Dalam usahanya selama 13 tahun tersebut, dia pergi ke berbagai tempat di Tiongkok. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> sebuah kisah terkenal mengenai perjalanannya. Meskipun dia melewati rumahnya selama 3 kali dalam 13 tahun tersebut, ia tidak pulang ke rumah. Dia mengeruk terusan 9 sungai, memanfaatkan 9 danau besar, menggali 9 gunung. Dia menghentikan bencana banjir di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">China</st1:place></st1:country-region> sehingga penduduk dapat hidup tenang di rumahnya, membantu rakyat mengembangkan pertanian agraris dan menanam banyak jenis tanaman pangan. Mereka mempelajari bagaiman cara menanam padi di lahan basah dan rendah. Yu juga mengajar penduduk mengenai sistim irigasi yang baik. Sejak saat itu, dari timur ke laut, barat ke gurun, utara ke selatan, di atas tanah yang sangat luas, negeri Tiongkok menjadi tempat yang kaya, makmur dan ternama. Untuk mengenang Yu atas jasa-jasanya, Kaisar Shun menganugerahkan penghargaan giok kerajaan dalam sebuah upacara agung.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">
<br /><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwY1iFI19kstV3SJGO-re_Hv4GxnGh0fmsfLpZFWcuJ-od-PU-_p0i19d_Z-diUv8xyWerj0Aoliyky86AqZFHb0D7fAxvNqqw8KrKaCRoRPiY39kazjH-rIhVUr9JA922wvg5pnatxIA/s1600-h/ding1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 196px; height: 209px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwY1iFI19kstV3SJGO-re_Hv4GxnGh0fmsfLpZFWcuJ-od-PU-_p0i19d_Z-diUv8xyWerj0Aoliyky86AqZFHb0D7fAxvNqqw8KrKaCRoRPiY39kazjH-rIhVUr9JA922wvg5pnatxIA/s400/ding1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5326436080021050402" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);" lang="EN-US">Bejana “9 Ding” yang dibuat Yu untuk menghargai 9 bagian besar yang menyatu membentuk satu kesatuan China.(Gambar)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p>
<br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Setelah Yu menyelesaikan tugasnya mengontrol banjir, dia mengabdi membantu Kaisar Shun dalam memerintah negara. Dia sangat setia dan bertanggungjawab. Dia berkata pada Shun, “Mengikuti prinsip yang baik yang telah diajarkan langit akan membawa kita kepada hidup yang lebih baik, mengikuti kejahatan akan menjatuhkan kita ke dalam bencana, bagaikan sebuah bayangan mengikuti bendanya, atau sebuah gema dari suatu suara. Oleh karenanya, setiap saat dan setiap waktu kita harus mengutamakan moral sebagai prioritas utama didalam kehidupan. Apabila pejabat-pejabat kita memiliki moral yang tinggi, rakyat dengan sendirinya akan mendukungnya. Bila kita mengikuti perintah Tuhan dengan pikiran yang tenang dan jernih, langit akan menganugerahkan kehidupan yang damai dan sejahtera.” Kaisar Shun sangat terharu dan sangat bahagia karena memiliki Yu yang bijaksana dan sering memberikan masukan dan nasihat yang baik. Dia memerintahkan rakyatnya untuk belajar mengenai moral kepada Yu. Pada tahun ke-33 masa pemerintahannya, ia menunjuk Yu menggantikannya dan mengangkat Yu untuk menjadi Kaisar di Tiongkok.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p>
<br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Setelah Yu menjadi kaisar, ia bekerja lebih keras untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi rakyatnya. Dia mengeluarkan banyak kebijakan pemerintahan yang baik dan bermanfaat bagi rakyat, menekankan pada pengajaran moral, merekrut orang-orang bijaksana yang berperilaku lurus untuk menjadi pejabat tinggi, dan dengan rendah hati menerima banyak saran dari masyarakat serta melaksanakannya demi memajukan negara. Saat Kaisar Yu melakukan perjalanan ke selatan, dia bertemu ribuan pengikut dari negara lain dalam sebuah “Pertemuan Gunung Tu”. Untuk mengenang pertemuan besar ini, Yu membuat 9 bejana besar (disebut Ding) dari tembaga, merepresentasikan 9 negara bagian di bagian tenggara Tiongkok. Mereka terkenal sebagai “9 rumpun”. Yu pergi ke berbagai tempat untuk mengenalkan dan memajukan kebudayaan dan moralitas bangsa Tionghoa. Dalam perjalanannya, ia mempelajari juga banyak hal mengenai tradisi lokal, bertukar ilmu mengembangkan pertanian, mengajarkan mereka mengenai masa bercocok tanam yang baik, memberikan mereka benih. Dia mengajarkan prinsip-prinsip moral dan mengajar rakyat untuk mematuhi hukum dan hidup damai satu sama lain. Yu sangat dihormati dan diterima baik oleh masyarakat setempat. Dia juga mengembangkan kebudayaan dan menjadikan “Musik Shao” sebagai musik tradisional untuk menghormati para Dewa, dan mengembangkan musik “Xia Besar” untuk menyebarkan kebaikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p>
<br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Budaya dan semangat yang diturunkan Yu sangatlah berharga dan mendalam. Tidak hanya memberi contoh bagaimana manusia menghargai dan menjalankan perintah Tuhan, juga mengandung prinsip-prinsip politik dalam memerintah negara, bagaimana mengutamakan moral, kejujuran, mengutamakan rakyat, menjalankan prinsip “alam dan manusia hidup harmonis”, dan “memperhatikan moral daripada uang dan kepentingan” dan “tidak egois dan mementingkan orang lain daripada diri sendiri”. Semua prinsip-prinsip lurus bijaksana ini menghasilkan hal-hal yang baik bagi kemajuan peradaban Tiongkok, kemakmuran negara dan terhindarnya bencana. Kebudayaan tradisional Tionghoa selalu didasarkan pada kepercayaan pada Tuhan dan menjunjung tinggi moralitas, oleh karenanya prinsip menghargai Sang Pencipta, menjalankan ajarannya, menyayangi satu sama lain antar manusia selalu dilaksanakan. Namun, sejak paham komunis dari negeri asing masuk ke Tiongkok pada tahun 40-an dan dengan kekerasan mengambil alih pemerintahan China sampai sekarang, banyak kebudayaan tradisional Tionghoa telah dirusak, terutama di masa revolusi besar kebudayaan, nilai-nilai luhur kepercayaan asli bangsa Tionghoa dan moralitas telah diberangus, digantikan dengan apa yang disebut “kebudayaan partai komunis”, menghancurkan hubungan harmonis antara Tuhan dan manusia, bumi dan langit, manusia dengan manusia, manusia dengan alam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);"><o:p>
<br /></o:p></span></p> <span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Ini adalah “9 Ding” yang dibuat Yu untuk menghargai 9 bagian besar yang menyatu membentuk satu kesatuan <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">China</st1:country-region></st1:place>.
<br />
<br />
<br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-69688479280855396562009-04-04T16:37:00.001-07:002009-04-04T16:44:48.150-07:00Mengapa Orang-orang Menyebut Bian Que Seorang Dokter Ajaib? <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNGkQXt9lL6Kb_eZ9ia5M4uzMErNmsdjUi5DIrkiYS8b0TKlCxDD_Ns7WWvPaUOXsE-4KwwxkQSi0H1mrMeBz8xfr1U5HWbYy-U1FYHiPkunGYuE6yuwfOxqsQClvq-C1TbYC0yyLCRuQ/s1600-h/bianque.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 175px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNGkQXt9lL6Kb_eZ9ia5M4uzMErNmsdjUi5DIrkiYS8b0TKlCxDD_Ns7WWvPaUOXsE-4KwwxkQSi0H1mrMeBz8xfr1U5HWbYy-U1FYHiPkunGYuE6yuwfOxqsQClvq-C1TbYC0yyLCRuQ/s200/bianque.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5320984962862800434" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Menurut catatan sejarah, Bian Que berasal dari Zhengdi, Kabupaten Bohai di Kerajaan Qi. Nama aslinya adalah Qin Yueren. Ketika muda, ia bekerja sebagai manajer hotel. Seorang pengelana bernama Chang Sangjun merupakan tamu tetap di hotel Bian Que. Bian Que menganggap Chang Sangjun sebagai seorang yang spesial dan memberikan perlakuan khusus padanya. Chang Sangjun juga tahu bahwa Bian Que bukan orang biasa. Mereka menjadi teman akrab. Satu hari, setelah mengenal satu sama lain selama lebih dari 10 tahun, Chang Sangjun mengundang Bian Que ke tempatnya untuk suatu percakapan pribadi. Chang Sangjun memberitahu Bian Que, ”Saya telah tua dan segera akan meninggal. Saya mempunyai ramuan rahasia yang akan saya berikan kepadamu. Saya harap kamu dapat merahasiakannya.”<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Bian Que berkata, ”Saya akan melakukan sesuai kehendakmu.”<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Chang Sangjun mengeluarkan obat-obatan dari sakunya dan memberikannya kepada Bian Que, ”Kamu dapat mencampur obat ini dengan embun dari langit dan meminumnya, kemudian kamu dapat melihat semuanya dalam 30 hari.” Setelah Bian Que menerima obat itu, Chang Sangjun tiba-tiba menghilang. Ia menyadari bahwa Chang Sangjun bukan orang biasa.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Bian Que minum obat tersebut sesuai dengan anjuran Chang Sangjun. Tiga puluh hari kemudian ia dapat melihat orang dari balik tembok. Menggunakan bakat khusus ini, ia dapat melihat organ dalam dan penyakit dari orang-orang. Tetapi ia masih menggunakan teknik tradisional mengecek denyut nadi guna menyembunyikan kemampuan aslinya. Ia membuka praktek pengobatan selama Kerajaan Qi dan Zhao. Selama Kerajaan Zhao, ia menyebut dirinya Bian Que.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Seorang dokter terkenal yang dikenal Bian Que mempraktekan pengobatan di Tiongkok mulai 2697 sampai 2598 S.M. Qin Yueren hidup selama 2000 tahun kemudian, tetapi karena keahlian Qin Yueren dalam mengobati pasien, orang-orang menyebut Bian Que dengan rasa hormat. Pelan-pelan, semua orang memanggilnya Bian Que dan sangat sedikit yang tahu bahwa nama aslinya Qin Yueren.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Bian Que menggunakan banyak teknik berbeda dalam praktek pengobatannya: tumbuhan, akupuntur, pijat dan segala macam metode, tergantung situasinya dan sanggup mengobati segala jenis penyakit. Ia berkelana ke seluruh penjuru kerajaan dan mengobati orang dari berbagai status sosial. Kemanapun ia pergi, ia selalu mengobati orang sesuai dengan tingkatan keparahan mereka.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Zhao Jianzi, pejabat senior di Kerajaan Jin dalam keadaan sakit serius dan koma selama 5 hari. Ketika Bian Que dipanggil untuk menemuinya, ia hanya melihat sekilas pada Zhao Jianzi dan segera meninggalkan kamar. Ketika pejabat Dong An bertanya Bian Que mengenai diagnosisnya, Bian Que berkata, ”Sirkulasi darahnya normal, jangan panik. Pada masa lalu, Qin Mu Gong, raja dari Kerajaan Qin juga mengalami hal yang sama dan ia sembuh dalam 7 hari.”<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Beberapa hari kemudian Zhao Jianzi bangun dari komanya. Ketika seseorang memberitahu Zhao kata-kata Bian Que, Zhao Jianzi terpesona. Ia kemudian memberikan Bian Que 40.000 mu (ukuran tanah di Tiongkok, 1 mu=0,165 Ha) tanah untuk menunjukkan penghargaannya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Pada suatu ketika, Bian Que berkelana ke Kerajaan Guo di mana pangeran terbaring, kelihatannya meninggal karena sakit. Setelah mendengarkan seorang dokter bernama Zhong Shuzi menggambarkan tentang gejala penyakit pangeran, Bian Que tahu bahwa pangeran tidak mati, gejalanya disebut mati suri. Bian Que memberitahu Zhong Shuzi bahwa pangeran akan sembuh. Zhong Shuzi berkata, ”Saya mendengar bahwa dulu, seorang dokter terkenal bernama Yu Fu tidak menggunakan obat biasa dalam prakteknya. Ia dapat melihat penyakit dengan pengamatan. Ia akan mengikuti meridian energi dari organ dalam orang, memotong jaringannya, membuka saluran meridian, menjahit ototnya, membersihkan membrannya, mencuci organnya, mengkultivasi jiwanya dan mengganti tubuhnya. Jika kamu dalam melakukan semua itu maka pangeran akan sembuh. Jika tidak, kamu bahkan tidak dapat menyakinkan anak kecil bahwa pangeran akan kembali hidup.”<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Setelah ia mendengar komentar Zhong Shuzi, Bian Que menghela napas dan berkata, ”Yang kamu gambarkan tadi hanya merupakan sebagian kecil cara dari diagnosis kedokteran, seperti menyaksikan langit melalui sepotong pipa bambu dan mengamati bunga melalui celah. Pengobatan saya sangat spesial. Tidak ada gunanya memeriksa denyut nadi, mengamati warna dan aliran energi, mendengarkan suara atau pun melihat kondisi fisiknya. Tanpa semua teknik itu saya dapat memberitahukan akar penyebab penyakitnya. Jika saya melihat gejala luarnya, saya dapat menyimpulkan penyebab internalnya. Sebaliknya, jika saya tahu penyebab internalnya maka saya dapat memprediksi gejala luarnya. Ketika orang sakit, itu kelihatan dari luar. Berdasarkan ini saya dapat mendiagnosa orang dari seribu mil. Saya mempunyai banyak cara untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit. Kamu tidak dapat melihat sesuatu dari satu sisi saja.” Setelah itu, Bian Que menyuruh seorang muridnya untuk melakukan tusuk jarum pada pangeran. Segera setelah itu pangeran bangun dari kematiannya. Kejadian ini menyebabkan Bian Que sangat terkenal. Orang-orang menyebutnya dokter ajaib yang dapat membangunkan orang dari kematian.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Diwaktu lain, Bian Que bertemu dengan Qin Huangong, raja kerajaan Qin yang di tubuhnya terdeteksi penyakit serius. Bian Que memberitahu Qi Huangong bahwa penyakitnya hampir menuju ke permukaan tetapi Qi Huangong tidak memperdulikannya. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Lima</st1:place></st1:city> hari kemudian, Bian Que memberitahu Qi Huangong bahwa penyakitnya berada dalam aliran darahnya. Peringatannya diabaikan lagi. <st1:city st="on">Lima</st1:city> hari kemudian, Bian Que melihat penyakit Qi Huangong menjalar ke organ internalnya dan <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:city> hari kemudian menjalar ke sumsum tulangnya. Bahkan dewa yang mengatur kehidupan dan kematian tidak dapat membalikkan penyakit ini. Bian Que segera kabur. Ketika penyakit Qi Huangong menjadi serius orang-orang mencari Bian Que guna mengobati penyakit raja tetapi telah terlambat. Bian Que telah pergi. Karena mengabaikan peringatan dokter Bian Que, Qi Huangong mati karena penyakit.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Cerita sejarah di atas memberitahu kita bahwa Bian Que menggunakan kemampuan supernormalnya guna mengobati penyakit. Ia dapat melihat akar penyebab penyakit. Teknik diagnostiknya yang berupa mengecek denyut hanya aksi guna menenangkan orang. Seorang dokter terkenal lainnya seperti Hua Tuo, Sun Simio dan Li Shizhen semua memiliki kemampuan ini. Banyak dari mereka adalah kultivator Tao yang menekankan pada segi kebaikan dan memandang hambar pada nama dan uang. Bian Que menggunakan kemampuannya guna mengobati penyakit pasiennya. Ia dapat segera melihat akar penyebabnya, menerapkan perawatan yang tepat dan mencapai hasil yang diinginkan maka orang memanggilnya dokter ajaib.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Dari pandangan kultivator, semua orang memiliki kuasa supernormal. Tetapi sekarang dengan menurunnya standar moral, orang menjadi sangat materialistis dan menekankan pada hal yang terlihat. Akibatnya, orang kehilangan kemampuan aslinya. Dokter sekarang menggunakan stetoskop, mesin sinar-X, CT Scan dan alat kedokteran lainnya guna mendiagnosa. Orang berpikir bahwa ini adalah alat canggih tetapi dokter sering salah menggunakannya dan akhirnya diagnosanya salah. Kemampuan khusus Bian Que dapat melihat organ dalam seseorang. Ia dapat melihat kenyataan sebenarnya pada berbagai tingkat. Dibandingkan dokter sekarang, yang mana yang lebih canggih dan ajaib?<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Orang tahu bahwa sejak jaman kuno, pengobatan tradisional Tiongkok menekankan pada segi kebaikan tetapi tidak tahu mengapa. Alasan sebenarnya adalah hubungan yang dekat antara kepentingan pribadi seseorang, pikiran yang bajik dan kemampuan untuk menyembuhkan. Ketika dokter kehilangan kebaikannya, kemampuan menyembuhkan tidak akan berjalan. Kemampuan supernormal, hal yang paling penting dalam praktek pengobatan kuno, sekarang tidak ada lagi, mereka telah ditinggalkan. Pengobatan tradisional Tiongkok sekarang tidak lagi memperhatikan masalah kebaikan di dalam para praktisinya, mereka sekarang berdasarkan pada pengalaman masa lalu dan resep dari masa lalu. Mereka mengajarkan hal-hal luar sementara itu tidak memperdulikan isinya. Tidak ada Bian Que atau dokter ajaib lagi sekarang ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p></o:p><span style="color: rgb(102, 0, 204);">http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2006/4/28/72541.html</span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><span style="color: rgb(102, 0, 204);"></span><o:p></o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-90697974527430706922009-04-04T16:33:00.001-07:002009-04-04T16:35:45.775-07:00Qin Hui Yang Bertabiat Buruk<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7tu0EzK-ziXbP8IsRDdYYgTYfN6TD-g3Mqp_xXj2PCVOgiTuK8IvekpP3EtLbXHltsNSpjYUGFYHb5VNf4Cn6eZfoyHaS3RoJAwKgK_8RkjjtOrytGXZL-m3KArRdHcWUsXjA3XxYMkQ/s1600-h/qin-hui.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 157px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7tu0EzK-ziXbP8IsRDdYYgTYfN6TD-g3Mqp_xXj2PCVOgiTuK8IvekpP3EtLbXHltsNSpjYUGFYHb5VNf4Cn6eZfoyHaS3RoJAwKgK_8RkjjtOrytGXZL-m3KArRdHcWUsXjA3XxYMkQ/s200/qin-hui.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5320983585181229570" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1027"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Pada tepi Danau Barat di Kota Hangzhou ada kuil untuk mengenang Yue Fei .Jenderal Yue Fei adalah pahlawan yang paling dielu-elukan semasa dinasti Song Selatan (1127 – 1279 Setelah Masehi). Ia dikenal karena keberanian dan patriotismenya, dan diakui telah mempertahankan Tiongkok dari serangan penyerbu dari utara. Ia mati secara tragis di tangan pejabat pengadilan bernama Qin Hui. Di depan kuil ada 4 patung besi sedang berlutut. Dua diantaranya patung Qin Hui dan istrinya, Nyonya Wang, yang bertanggung jawab atas pengkhianatan terhadap negara dan pembunuhan atas Yue Fei.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Dikisahkan, semasa Dinasti Ming, Futai yang baru [Futai = Gubernur Jenderal Provinsi] menempati kantornya di <st1:city st="on">Kota</st1:city> <st1:city st="on"><st1:place st="on">Hangzhou</st1:place></st1:city>. Nama keluarganya juga Qin, dan ia keturunan Qin Hui. Tidak lama setelah menduduki pos barunya, suatu hari sang Futai diajak berkeliling Danau Barat oleh seorang bawahannya. Ketika tiba di Kuil Yue Fei dan melihat leluhurnya berlutut di hadapan <st1:place st="on"><st1:city st="on">Yue Fei</st1:city>, <st1:state st="on">ia</st1:state></st1:place> bergegas menutup wajahnya dengan kain dan berbalik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sekembalinya ke Yamen [Kantor Gubernur semasa feodalisme di Tiongkok], sang Futai menjadi gelisah. Ia memanggil bawahannya untuk membicarakan bagaimana menyingkirkan patung-patung besi tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sang bawahan memegang janggutnya, berpikir sesaat dan berkata, “Jika kita menyingkirkan patung secara terbuka, orang-orang tentunya tidak akan mengizinkan, dan mungkin akan timbul keributan. Menurut pendapat saya, lebih baik jika sepasang patung tersebut dibuang ke Danau Barat. Tenggelam dalam danau sebesar itu, mereka bahkan tidak mungkin menemukannya jika seluruh air danau dikeringkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Futai berseru, “Bagus! Bagus!” Kemudian ia memerintahkan untuk menyingkirkan patung pada malam hari dan membuangnya ke dalam danau. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Diluar dugaan, esoknya pada pagi hari muncul kejadian aneh. Air Danau Barat mulai berbau. Sangat berbau sehingga orang-orang menjadi lemas dan ingin muntah jika mendekati air.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Seseorang menemukan dua patung besi di depan Kuil Yue Fei telah hilang dan berteriak, “Lihat, dua patung itu hilang. Seeorang pasti membuangnya ke Danau Barat. Kalau tidak, mengapa airnya menjadi berbau tidak sedap?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Setelah menemukan patung tersebut hilang, banyak orang-orang yang datang ke kantor Futai untuk melapor dan memohon agar penjahat yang melakukannya ditahan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sang Futai sedang tidur. Mendengar keributan, ia terbangun dan bertanya apa yang terjadi. Bawahannya menerangkan apa yang terjadi. Memiliki perasaan bersalah, Futai memberitahu bawahannya agar memberitakan ia sedang sakit.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Apakah orang-orang kemudian bubar? Tidak. Semakin banyak orang berdatangan dan <st1:city st="on"><st1:place st="on">massa</st1:place></st1:city> hampir merubuhkan patung singa dari batu di depan halaman kantor gubernur. Futai takut kerusuhan akan terjadi bila situasi terus berjalan seperti itu, sehingga ia memaksa diri untuk keluar dan menghadapi <st1:city st="on"><st1:place st="on">massa</st1:place></st1:city>. Ia berkata, “Semua ini hanya desas-desus. Jangan segera mempercayainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Massa</span></st1:place></st1:city><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> berkata, “Jika melihat anda akan segera tahu, apakah itu desas-desus atau bukan.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Massa</span></st1:place></st1:city><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> mengelilingi Futai dan dengan gigih menariknya untuk ikut dan melihat sendiri. Futai tidak ada pilihan selain duduk di tandu besar yang diusung oleh 8 orang dan mereka segera menuju ke Danau Barat. Beberapa li (1 li = 500 meter) sebelum danau, ia mencium bau yang menyengat bertiup ke tandunya. Beruntung ia belum makan pagi karena tidak ada kesempatan. Bahkan itupun ia hampir muntah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Setibanya di danau, Futai mengintip melalui celah tirai, tidak melihat apapun kecuali <st1:city st="on"><st1:place st="on">massa</st1:place></st1:city> yang besar di hadapannya. Dengan berdebar, ia turun secara perlahan dari tandunya. Ia berbatuk beberapa kali dan berkata, “Adalah wajar jika air danau berbau sesaat dan harap saudara sekalian tidak membesar-besarkan hal ini. Menurut pendapat saya, hal ini tidak terkait dengan patung besi.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Segera beberapa orang berteriak di kerumunan, “Apa hubungan anda dengan Qin Hui? Mengapa anda bahkan menutup-nutupinya?!”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Untuk sesaat, Futai tidak tahu bagaimana harus menjawab. Ia menenangkan diri dan berkata pada dirinya, “Jangan gugup! Patung telah tenggelam ke dasar danau, siapa yang bisa menemukannya?” Pikiran tersebut membuatnya nyaman, dan ia kemudian berkata secara sombong, “Hentikan membuat keonaran yang disengaja. Jika ada yang bisa mengambil patung dari danau, saya bersedia mengundurkan diri dan dihukum!”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Seketika kata-kata tersebut diucapkan, air danau yang hitam tiba-tiba menjadi terang dan jernih. Sepasang patung besi muncul dari dasar danau, seperti diangkat oleh seseorang, hanyut ke arah Futai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Futai sangat ketakutan dan wajahnya menjadi pucat pasi. Ia berlari ke arah tandu dan berteriak, “Lari! Lari!”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Saat Futai melarikan diri, <st1:city st="on"><st1:place st="on">massa</st1:place></st1:city> yang marah mulai melempari batu ke tandunya. Ketika tiba di kantor gubernur, banyak lubang akibat lemparan batu terlihat di atap tandu. Tiga benjolan besar sebesar kacang kenari terlihat di kepala belakang Futai. Malam harinya, tidak berani mengenakan pakaian kebesaran seorang pejabat, keturunan Qin Hui melarikan diri dari Kota Hangzhou seperti seekor tikus tenggelam. <o:p></o:p></span></p> <div align="center"> <table class="MsoNormalTable" style="" border="0" cellpadding="0"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0.75pt;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" alt="qin-hui1" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:-206.25pt;" allowoverlap="f"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\Danardy\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.jpg" title="qin-hui1"> <w:wrap type="square"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdqmES6kOg230vb6BmdH0tCrfnUQbO7_GWfMHH_p9pZIrrbJPL99PW2n50nxcN1Y3uE2B3uR70NfZ3vaJkUjF2JWvrI0F_ZwTATzKAgdQWVxuW0ho-fJvhJTwCzFse0WJcyPTLWlAvEnQ/s1600-h/qin-hui1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 266px; height: 165px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdqmES6kOg230vb6BmdH0tCrfnUQbO7_GWfMHH_p9pZIrrbJPL99PW2n50nxcN1Y3uE2B3uR70NfZ3vaJkUjF2JWvrI0F_ZwTATzKAgdQWVxuW0ho-fJvhJTwCzFse0WJcyPTLWlAvEnQ/s400/qin-hui1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5320983696931410962" border="0" /></a><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> </div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Setelah patung besi hanyut ke tepi, orang-orang mengangkatnya dari air dan meletakkan kembali ke tempat semula, berlutut di hadapan altar Yue Fei.(erabaru.or.id)<span style="color: red;">*</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Baca juga kisah lengkapnya : Pahlawan Bangsa yang Besar Yue Fei dan Pengkhianat Bangsa Qin Gu
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-33125223910549824042009-04-02T09:54:00.000-07:002009-04-02T09:56:06.005-07:00Legenda Dokter Bianque dan Adipati Cai<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcrQLJ4HL30Qs5IiKs4GOAXb4lhHKUaJtbYRpmydwyv-65cIsCzSBSPD22MoxQTLSTAMTmfa0uVmEbFWn8OSrOyj62rjNsOSFI1Pfmawnf3KDxMakZ-IuCrYU5_W-be5HMZDKkEabyrYk/s1600-h/bianque.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 175px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcrQLJ4HL30Qs5IiKs4GOAXb4lhHKUaJtbYRpmydwyv-65cIsCzSBSPD22MoxQTLSTAMTmfa0uVmEbFWn8OSrOyj62rjNsOSFI1Pfmawnf3KDxMakZ-IuCrYU5_W-be5HMZDKkEabyrYk/s200/bianque.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5320138717420078802" border="0" /></a><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Bianque adalah dokter terkenal yang hidup pada masa Periode Kebangkitan dan Keruntuhan sekitar 2.700 tahun yang lalu, dan tangan ajaibnya telah menyelamatkan banyak jiwa, baik orang biasa ataupun para pangeran.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Suatu hari Bianque pergi menemui Adipati Cai di Negeri Qi. Setelah memeriksa sebentar, Bianque mengatakan, “Tuanku Mulia sedang sakit, tapi baru mulai di bawah kulit. Jika anda tidak mencari pengobatan akan menjadi lebih parah.” Adipati Cai menjawab, “Tapi saya tidak merasakan ketidaknyamanan apapun.”<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Setelah Bianque pergi, Adipati Cai mengatakan kepada bawahannya, “<st1:place st="on">Para</st1:place> dokter suka memamerkan kemampuannya dengan mengobati orang sehat.”<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sepuluh hari kemudian, Bianque kembali menemui Adipati Cai. “Penyakit Tuanku sudah menjalar ke tulang, dan akan menjadi serius bila tidak dirawat.” Adipati Cai merasa tidak senang mendengar hal ini.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Setelah sepuluh hari berlalu. Ketika Bianque menemui Adipati Cai lagi, dia tidak berkata apapun tapi berputar dan pergi. Adipati Cai merasa heran dan dia mengirimkan orang untuk bertanya alasannya. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Bianque menjawab, “Ketika penyakitnya masih di kulit, mandi herbal bisa mengobatinya, ketika penyakitnya di tulang, suntikan bisa mengobatinya, ketika penyakitnya di perut, teh herbal panas masih bisa mengobatinya. Tapi jika penyakitnya sudah menjalar ke tulang sumsum, masalah ini harus diserahkan kepada Tuhan, karena saya tidak bisa mengobatinya. Hari ini saya melihat penyakit Adipati sudah menjalar ke tulang sumsum, jadi saya tidak berani merawatnya.” <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Lima</span></st1:place></st1:city><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> hari kemudian, Adipati Cai mulai mendapatkan sakit yang hebat. Ketika dia mencari Bianque, Bianque sudah meninggalkan Negeri Qi.(erabaru.or.id)<span style="color: red;">*</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 7pt; font-family: Verdana;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 7pt; font-family: Verdana;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-16695810936771063132009-04-01T16:36:00.001-07:002009-04-01T16:38:38.074-07:00Konfusius Bicara tentang Nasib Suatu Bangsa<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihj6Vom5qhYmpsT_vFT07CnR-LZUk-XfG-PdHaATZen2jAhBBdoYYzI8GaIkFz1ZCKOzp6F_hMFhEq3xzlt980ukZkyFDvwOhHJ7h0a5Zwo1sGeVPfHyFQ3IKmwYsMwQFrTRbW4t1jch8/s1600-h/confucius.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 189px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihj6Vom5qhYmpsT_vFT07CnR-LZUk-XfG-PdHaATZen2jAhBBdoYYzI8GaIkFz1ZCKOzp6F_hMFhEq3xzlt980ukZkyFDvwOhHJ7h0a5Zwo1sGeVPfHyFQ3IKmwYsMwQFrTRbW4t1jch8/s200/confucius.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5319871373161265154" border="0" /></a><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Raja Lu Ai Gong bertanya pada Konfusius, "Apakah benar nasib dari suatu bangsa ditentukan dari langit dan bukannya dari tindakan-tindakan pemimpinnya?"<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Konfusius menjawab, "Nasib negara Anda akan tergantung pada tindakan-tindakanmu sendiri. Dalam kasus tertentu tindakan anda itu tidak dapat mengubah nasib bangsa Anda." <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Raja berkata, "Baiklah. Bisakah anda memberikan beberapa fakta mengenai pernyataan ini?"<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Konfusius berkata, "Selama periode Raja Zhou dari Dinasti Shang, dekat tembok ibukota ada seekor burung kecil yang melahirkan seekor burung besar. Raja berkonsultasi dengan seorang peramal mengenai hal tersebut. Peramal berkata, 'Bilamana suatu hal yang lebih kecil beranak lebih besar, itu berarti bahwa bangsa akan mampu mempersatukan lahan dan bangsa menjadi semakin makmur.' Mendengar itu Raja menjadi sangat puas. Ia berpikir bahwa ia bisa bergantung pada pertanda. Ia berhenti bekerja keras dalam memerintah negerinya dan menjadi sangat brutal terhadap para pejabat dan rakyatnya. Tidak satu pun dari pejabat di penjara kerajaan mampu menghentikannya. Pada akhirnya, musuh dari luar menyerang negeri mereka dan menggulingkan Dinasti Shang. Ini adalah sebuah contoh dari suatu pertanda yang baik yang membawa bencana, alasan tersebut menjadikan raja berpedoman pada tindakan yang baik dan menentang hukum dari langit.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sebagai perbandingan, dalam kurun waktu pemerintahan Raja Zhou leluhur Raja Tai Wu, moralitas masyarakat sangat jelek dan hukum bangsa tersebut sangat kacau. Kejadian ini menyebabkan pertumbuhan dari suatu tanaman yang tidak lazim, yang tumbuh di dalam lingkungan kerajaan. Tanaman tumbuh sangat cepat. Dalam tujuh hari, tanaman membesar hingga cukup dipeluk oleh dua orang. Raja berkonsultasi dengan seorang peramal dan ia berkata, 'Tanaman liar jenis ini mestinya tidak tumbuh di lingkungan kerajaan, namun sekarang itu yang terjadi. Ini berarti bahwa bangsa akan menjelang masa akhir.' Raja Tai Wu sangat ketakutan. Ia mulai memperhatikan tindakan-tindakannya secara hati-hati dan ia juga berpikir bagaimana para raja yang sebelumnya menguasai bangsa tersebut secara benar dan memperhatikan orang-orangnya. Dalam tiga tahun, banyak raja dari negara lain telah mendengarkan tentang kebaikan Raja Tai Wu dan sebanyak enam belas raja telah mengirimkan para pesuruh mereka untuk mengunjungi dan menghormati Raja Dinasti Shang. Ini adalah sebuah contoh tentang menghentikan tindakan-tindakan tidak baik yang diakibatkan firasat buruk telah berbalik menjadi kebaikan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Oleh karena itu, ketika langit membuat gejala dan berbagai bencana muncul, itu adalah peringatan langit kepada para penguasa; ketika pejabat bermimpi tentang kisah-kisah penuh arti dan asing, itu adalah peringatan langit kepada pejabat-pejabat. Bencana-bencana dan gejala asing atau aneh tidak akan mengalahkan kebijakan-kebijakan yang baik dan keputusan-keputusan baik suatu bangsa; mimpi-mimpi tidak akan mengalahkan akhlak tinggi dan kebaikan-kebaikan besar. Jika seseorang dapat berbuat seperti ini - mengalahkan tindakan-tindakan tidak baik dan mengikuti tindakan-tindakan benar - ini akan menjadi cara terbaik untuk mengatur suatu negeri. Hanya para raja orang yang bijaksana mampu melakukannya." <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Raja Lu Ai Gong berkata, "Pengajaranmu itu mampu memberikan koreksi dengan tepat atas kelalaian saya. Adalah sangat luar biasa bisa mendengarkan pengajaranmu!" <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Raja Zhou menghentikan tindakan-tindakan baik dan berubah menjadi jahat, dan negerinya menjadi hancur . Raja Tai Wu menghentikan tindakan-tindakan tidak baik dan berubah menjadi baik, dan negerinya menjadi maju. Dewasa ini Rezim Komunis China telah melakukan suatu pemerintahan diktator sejak permulaan, sudah melakukan bermacam-macam perbuatan jahat, hendaknya bercermin pada kisah Raja Zhou ini.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sumber: Analek dari Konfusius dan Para muridnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-79311037069067688662009-04-01T16:32:00.000-07:002009-04-01T16:36:01.948-07:00Teladan Mendidik Anak yang Baik<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEez4ElxNMtK2xZi-2A2WKqt6rK8Hw83T9r4OwLSv70G8jQBZOz4TPvn68dKHVQvwILpn-kYumfMqA-aJhVfZBeMb61aIcF1mX3hacz_AZEHnpaWzZ20qzBWjHCnTT_f_2NVBuadE6WQs/s1600-h/qijiguang.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 300px; height: 265px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEez4ElxNMtK2xZi-2A2WKqt6rK8Hw83T9r4OwLSv70G8jQBZOz4TPvn68dKHVQvwILpn-kYumfMqA-aJhVfZBeMb61aIcF1mX3hacz_AZEHnpaWzZ20qzBWjHCnTT_f_2NVBuadE6WQs/s320/qijiguang.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5319870672418984722" border="0" /></a><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Cerita tentang seorang militer China, Jendral Qi Jiguang (</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">戚繼光</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">) dari dinasti Ming yang telah dididik sejak kecil oleh ayahnya agar tidak hidup didalam kemewahan dan kesombongan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Qi Jiguang (12–11-1528 sampai 5–1–1588) adalah pahlawan nasional dalam masa dinasti Ming. Dia sangat dikenang atas keberanian dan kepemimpinan dalam membasmi bajak laut Jepang di sepanjang pantai timur China dan juga bantuannya dalam pembangunan Tembok Besar China. Menurut catatan sejarah, ayahnya adalah Qi Jingtong (</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">戚景通</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">). Beliau adalah seorang yang jujur dan adil. Dia telah menanamkan kepada anaknya seperangkat pemahaman moral yang kokoh. Setelah ayahnya meninggal, Qi Jiguang mengambil alih komando atas Dengzhou pada usia 17 tahun.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Qi Jingtong agak telat punya anak. Pada usia beliau yang ke 56 lahirlah Qi Jiguang. Putranya ini amat disayangi. Qi Jingtong sendirilah yang mengajar Jiguang membaca buku dan seni bela diri. Jingtong juga sangat keras dalam hal perkembangan karakter dan perikaku moral Jiguang.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Suatu hari, ketika itu dia berusia 13 tahun, Jiguang mencoba sepasang sepatu sutera yang mewah dan naksir pada sepatu tsb. Bersepatu sutera tsb. dia berjalan bolak-balik di halaman rumah dengan gaya dan menikmatinya berlama-lama. Hal ini kemudian terlihat oleh ayahnya. Beliau kemudian memanggilnya untuk belajar dan memperingatkan Jiguang dengan marah, ‘Sekali kamu memakai sepatu mewah, akan muncul naluri ingin memakai baju mewah. Sekali kamu memakai baju mewah, akan muncul naluri akan makanan enak. Pada usia yang muda begini kamu telah mendambakan pakaian mewah dan makanan enak, selanjutnya kamu akan tidak puas terhadap apapun, tamak. Saat kamu besar nanti kamu akan mengejar pakaian mewah dan makanan enak. Bila kamu adalah seorang komandan, bahkan mungkin kamu akan menggelapkan gaji tentara. Bila kamu terus-terusan begini, kamu akan sulit berhasil dalam perbuatan yang menghendaki kejujuran’.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Jingtong kemudian mengetahui bahwa sepatu sutera tsb adalah hadiah dari mendiang kakeknya, walaupun demikian dia menyuruh Jiguang menanggalkan sepatu tsb dan merobeknya. Tujuan Jingtong melakukan ini adalah untuk mencegah Jiguang membentuk tabiat buruk dalam hal memanjakan diri dengan kemewahan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Keluarga Qi punya selusin topi jerami yang telah lama tergeletak dan rusak bertahun-tahun. Jingtong menyewa beberapa tukang topi untuk memperbaiki topi tsb. Dalam rangka menyambut kunjungan pejabat kerajaan dan agar punya tempat yang representative untuk itu, Jingtong menyuruh tukang kayu memasang 4 pintu berukiran di ruangan utama dan menyuruh Jiguang mengawasi para tukang kayu dalam pemasangan pintu tsb.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Para tukang kayu menyarankan keluarga Qi memasang perlengkapan rumah yang terkenal dan mahal, dengan demikian mereka merasa tidaklah cocok bila cuma memasang 4 pintu berukir saja. Para pekerja tsb berbicara empat mata dengan Jiguang, ‘Keluargamu adalah turunan jenderal besar. Dengan adanya tambahan perlengkapan rumah yang demikian luks, maka seluruh permukaan pintu tambahan tsb juga harus dihias dengan ukiran bunga timbul, total 12 bunga. Dengan demikian baru sesuai dengan reputasi keluarga kalian’. Jiguang berpikir bahwa saran mereka masuk akal juga dan menyampaikan hal tsb. kepada ayahnya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Jingtong menegur putranya dengan keras karena idenya yang berapi-api dan tak bermanfaat. Dia memperingatkan Jiguang, ‘Jika kamu ingin pamer, kamu tidak akan mampu mengerjakan hal besar kelak kamu besar nanti’. Jiguang memahami kritikan ayahnya dan menyuruh para pekerja memasang 4 pintu seperti rencana ayahnya semula.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Jingtong juga mengajarkan putranya bahwa belajar kesusastraan dan berlatih seni beladiri bukan untuk mengejar nama dan keberuntungan, tetapi untuk mengabdi kepada negara dan rakyat, menanamkan tingkah laku moral seperti kesetiaan, sikap baik pada orang tua, anti suap dan sopan-santun.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Dibawah arahan ayahnya, melalui perkataan dan perbuatan, Jiguang menjadi ‘berisi’ : sederhana, rendah hati dan apa adanya. Dia dengan rajin dan penuh konsentrasi belajar kesusastraan dan berlatih seni beladiri. Dikemudian hari dia menjadi jenderal kenamaan dan membela negaranya melawan invasi asing serta terkenal sebagai ahli strategi militer jempolan dalam dinasti Ming. Warisannya telah menjadi bagian dari sejarah.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Suka pamer, terbenam dalam pengejaran materi, kekayaan, kekuasaan, pencapaian dan kedudukan agar dipuji dan dipuja adalah ciri dari kesombongan. Akar dari kesombongan adalah kecongkakan. Sifat ini akan menghancurkan dengan perlahan cita-cita mulia seseorang dan menyebabkan seseorang selalu tidak merasa cukup. Bila seseorang telah menjadi budak dari ilusi kemewahan dan berusaha mengapainya, bahkan merugikan orang lain, itu adalah hal benar-benar menyedihkan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Dengan status dan reputasinya, keluarga Jiguang dapat saja memberikan dan memenuhi semua kesukaan dan kemewahan kepada Jiguang, namun ayahnya tidak mengharapkan Jiguang diasuh untuk mengejar hal-hal tsb. Fokus Jingtong dalam mendidik Jiguang adalah karakter dan kejujuran moral.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Seringkali banyak orang tua mempunyai hasrat memberikan kepada anak mereka hal yang terbaik dalam segala hal dalam dunia modern yang sangat materialistik saat ini. Sudah seharusnya mereka mengambil pelajaran dari cara Jingtong mendidik Jiguang. Mengajar anak-anak mereka bahwa keberhasilan dalam hidup tidak ditentukan dari pakaian, sepatu atau apa yang kita kenakan atau dari apa yang kita miliki, namun dari refleksi karakter yang kuat dan nilai-nilai moral. (Erabaru/bud)<o:p></o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-28148139290613195762009-03-10T17:10:00.001-07:002009-03-10T17:15:15.483-07:00Surat Wejangan Zhuge Liang untuk Putranya<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"MS Gothic"; panose-1:2 11 6 9 7 2 5 8 2 4; mso-font-alt:"MS ゴシック"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@MS Gothic"; panose-1:2 11 6 9 7 2 5 8 2 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h2 {mso-style-next:Normal; margin-top:12.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:3.0pt; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:2; font-size:14.0pt; font-family:Arial; font-weight:bold; font-style:italic;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFEBmnEBZ0a5QePIJMc3hdIDGVb2phAD8NBg9fh9c5tCxtdR8GoUrF0Wopr8eVFTjSqOmPa1muBCQ3vEGj4bmrObysU-rHU_LvOeOCOlD5BkZJsQRReh29GhSR9hOwCnfxQrizBjq1iTI/s1600-h/zhugelianguntukputranya.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 176px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFEBmnEBZ0a5QePIJMc3hdIDGVb2phAD8NBg9fh9c5tCxtdR8GoUrF0Wopr8eVFTjSqOmPa1muBCQ3vEGj4bmrObysU-rHU_LvOeOCOlD5BkZJsQRReh29GhSR9hOwCnfxQrizBjq1iTI/s200/zhugelianguntukputranya.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5311715990670636834" border="0" /></a><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Mari kita simak bagaimana Kong Ming (nama aslinya Zhuge Liang (</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Gothic";">諸葛亮</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">), ahli strategi militer kerajaan Shu pada zaman Samkok, abad ke-3) yang tersohor itu mendidik puteranya: </span><span style="font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-1: Kekuatan Hening <o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Zhuge Liang mengingatkan kepada putranya, ketenangan, berpikir dengan tenang dan instrospeksi, baru bisa mengultivasi jiwa dan raga. Jika tak ada ketenangan, tak akan mampu merencanakan masa depan dengan efektif. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Selain itu persyaratan utama dalam pendidikan ialah, memiliki suasana tenteram. Orang zaman sekarang kebanyakan seharian sibuk, bukankah sebaiknya Anda di dalam kesibukan dapat menenangkan diri Anda, renungkan sejenak arah kehidupan manusia? </span><span style="font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-2: Kekuatan Berhemat <o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Ia menasehati putranya agar berhemat, untuk pembinaan moralitas diri sendiri. Dengan seksama mengatur aset, mempertimbangkan pemasukan ketika mengeluarkan uang, selain bisa lolos dari kerisauan dalam berhutang, malah bisa hidup dengan sederhana dan berdisiplin, tak diperbudak oleh materi. Di dalam masyarakat beradab yang merangsang orang untuk konsumtif, apakah Anda pernah berpikir tentang manfaat berhemat?</span><span style="font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-3: Kekuatan Perencanaan <o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Menasehati putranya dalam kehidupan harus ada rencana, jangan dalam segala hal mengutamakan nama dan kepentingan, baru bisa paham tentang tujuan hidup diri sendiri.
<br />Dalam menghadapi masa depan, apakah Anda memiliki idealisme? Apakah Anda memiliki misi? Apakah Anda memiliki pandangan hidup sendiri?</span><span style="font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-4: Kekuatan Belajar <o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Menasehati putranya tentang suasana yang tenang sangat bermanfaat dalam belajar, tentu diiringi dengan suasana jiwa yang tenang dan damai, akan semakin melipat-gandakan hasil. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Zhuge Liang bukan penganut teori bakat, ia percaya ketrampilan adalah hasil dari belajar. Sudahkah Anda sepenuh hati dalam belajar? Apakah Anda percaya mau bergiat baru ada sukses? </span><span style="font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-5: Kekuatan Nilai Tambah <o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Ia mengingatkan putranya, investasi di dalam kehidupan, hendak mempunyai nilai tambah harus mempunyai tekad dahulu, tidak mau belajar dengan giat, maka tidak bisa menambah ketrampilan diri sendiri. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Akan tetapi, di dalam proses belajar, tekad dan keuletan sangatlah penting. Karena kekurangan kekuatan tekad, bisa gagal di tengah jalan. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Pernahkah Anda memikirkan, pada awal kegiatan banyak yang datang, tetapi hanya sedikit yang dapat bertahan sampai akhir? <o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-6: Kekuatan Speed <o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Ia mengingatkan puteranya jika mengulur-ulur setiap permasalahan maka tidak akan mampu menguasai hal krusial dengan cepat. Komputer telah merakyat yang menandakan zaman kecepatan telah tiba. Tak dinyana, kecerdasan orang arif pada 1.800 tahun silam, kebetulan juga sama dengan zaman sekarang. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Lebih cepat 1 langkah daripada orang lain, selain mudah mencapai idealismenya, juga memiliki waktu yang lebih banyak untuk merevisi dan memperbaikinya.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-7: Kekuatan watak<o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Zhuge Liang mengingatkan puteranya, apabila terlalu terburu nafsu maka tidak dapat menempa watak. Psikiater mengatakan, “Pikiran mempengaruhi tindakan, tindakan mempengaruhi kebiasaan, kebiasaan mempengaruhi watak, watak mempengaruhi nasib.” <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Zhuge Liang memahami bahwa di dalam kehidupan diharuskan melakukan bermacam-macam tindakan penyeimbang, harus “gigih dalam mengerjakan sesuatu”, juga sekaligus “membenahi watak”. Bukankah Anda hendak meningkatkan kualitas watak Anda sendiri? <o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-8: Kekuatan Waktu <o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Ia memperingatkan kepada puteranya bahwa waktu bergulir dengan cepat, tekad kuat bisa saja terkikis habis oleh waktu, “Tidak bergiat di kala muda, duka nestapa di hari tua.” <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Manajemen waktu adalah konsep manusia zaman sekarang, coba pikirkan dengan teliti, waktu itu tak mampu diatur, setiap hari 24 jam, tak lebih dan tak kurang. Hanya mengatur diri sendiri dapat memanfaatkan setiap menit dan setiap detik barulah metode terbaik. Coba Anda renungkan, apakah Anda pernah membuang-buang waktu? <o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-9: Kekuatan Daya Imajinasi <o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">mengatakan kepada puteranya bahwa waktu terus berjalan, ketika diri sendiri berubah tidak selaras dengan dunia, menyesalinya kemudian tak juga dapat diperbaiki. Harus mengerti “Persiapan mental setiap saat, apabila terjadi hal tak terduga”, tidak panik di saat bahaya mengancam. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Daya imajinasi lebih berperan dibandingkan dengan ilmu pengetahuan. Sudahkah Anda, dalam berpikir bertitik-tolak dari yang makro, dan menindak-lanjutinya secara mikro, dengan tulus dan sungguh hati merencanakan kehidupan? </span><span style="font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Trebuchet MS"; color: rgb(153, 0, 204);">Pelajaran ke-10: Kekuatan Yang Sederhana <o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Selembar surat yang ditulis oleh Zhuge Liang kepada puteranya, hanya menggunakan 86 aksara, dengan ringkas pesan telah tersampaikan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Saya percaya pengungkapan yang sederhana bersumber dari pikiran yang jernih. Isi yang terlalu bertele-tele, mudah membuat orang jemu. Komunikasi yang sederhana hasilnya lebih efektif. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Apakah Anda memahami konsep komunikasi sederhana dengan “bertutur-kata dan menulis yang berbobot”? (Yang Jidai/The Epoch Times/whs) </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-92207349199533439402009-03-04T08:12:00.001-08:002009-03-04T08:21:01.807-08:00Mengartikan Kehidupan: Mengetahui Bentuk dengan Menyaksikan Air<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3x5MF53IeiGNvh_0xZJ26pntzgRWxjNwtxF-BXpNwHKD-lNe_JYp02WCFpbj4_g5Z3g6yM9VwONg1gUQmBlCQ_POI-Zg2ydThKTKY7r4j8vXlzHM7VuXcHTt9fxlxqIKEaI2CwL63G9w/s1600-h/tangemperorofshangdynasty.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 152px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3x5MF53IeiGNvh_0xZJ26pntzgRWxjNwtxF-BXpNwHKD-lNe_JYp02WCFpbj4_g5Z3g6yM9VwONg1gUQmBlCQ_POI-Zg2ydThKTKY7r4j8vXlzHM7VuXcHTt9fxlxqIKEaI2CwL63G9w/s200/tangemperorofshangdynasty.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5309367712398872674" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US">Mata manusia memiliki kemampuan untuk mengamati berbagai macam hal, tetapi selalu terlihat dari arah luar. Tidak mungkin bagi mereka untuk melihat wujud suatu obyek serta kehidupannya secara benar. Sebagai contoh, bila anda ingin memperhatikan diri sendiri, anda harus menggunakan cermin. Jika anda tidak mempunyai cermin, anda hanya dapat melihat penampilan-penampilan orang lain. Dengan demikian bagaimana caranya kita melihat secara benar penampilan kita sendiri dan keadaan negara kita (Negeri Tiongkok)? Untuk melakukan hal itu, kita dapat meminjam kebijaksanaan dari orang-orang <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">China</st1:place></st1:country-region> pada masa lampau.</span></p><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">
<br /><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US">Dewasa ini ketika aku membuka buku Shi Ji (Catatan-catatan Grand Historian, yang ditulis tahun 109-91BC), dari Yi Benji (Biographies Imperial) - Bagian Ketiga, aku melihat suatu dialog yang luar biasa antara Kaisar Chen Tang dari Dinasti Shang dan Chen Yi Yi. Chen Tang adalah kaisar yang pertama dari Dinasti Shang (1600 BC-1046 BC). Ia terkenal akan integritas moralnya. Ia menjelaskan sebuah prinsip yang sangat sederhana: Seorang manusia dapat mengamati penampilannya dengan menyaksikan air. Demikian juga, seorang manusia dapat menilai suatu negeri dengan memperhatikan orang-orangnya. Berdasarkan pada penderitaan orang-orang dan rasa cinta atau kebencian rakyat terhadap pemerintah, anda dapat menilai kesejahteraan sebuah masyarakat seperti halnya kejayaan atau kejatuhan dari suatu dinasti.
<br /></span></p><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">
<br /><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US">Seperti yang sedang dibicarakan, Yi Yi berkata, "Ketika memerintah suatu negeri, anda perlu memilih pejabat dengan standar moral yang tinggi yang anda ketahui akan melakukan hal yang terbaik demi rakyat."</span></p><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">
<br /><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US">Di dalam Yi Jing (I Ching, "Book of Changes"), disebutkan, "Surga menghasilkan satu, satu menghasilkan air, dan air menghasilkan sepuluh ribu materi. Pada "Bab Delapan" dari Dao De Jing (Tao Te Ching), Lao Zi (Lao Tzu) berkata, "Manusia yang paling ramah seperti air -- mereka dapat berguna bagi segala sesuatu dan tidak pernah berjuang dengan yang lain. Air ditempatkan pada tempat yang paling kotor. Dengan demikian menjadikannya dekat dengan Dao." Anda dapat menemukan air pada tempatnya dimana tidak seorang pun ingin berada di dalamnya. Oleh karena itu, adalah dekat dengan Dao. Di antara ribuan hal yang ada dalam dunia ini, Lao Zi memberikan banyak pujian kepada air. Ia berpikir bahwa kebajikan dari air adalah karena dekatnya dengan Dao (Tao). Di dalam dunia nyata, jika anda sering mengamati air, anda akan melihat bayanganmu sendiri. Anda akan tegas terhadap diri anda dan penampilan dalam batin ketika anda mematahkan permasalahan. Ini adalah kualitas dari seseorang yang tak egois.
<br /></span></p><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">
<br /><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US">Kaisar Tang dari Dinasti Shang dikenal karena mempunyai karakter yang tak egois. Menurut legenda, segera setelah Dinasti Shang berdiri, tidak ada hujan dan negeri dilanda musim kering beberapa tahun. Orang-orang berdoa bagi hujan, tetapi doa-doa mereka tidak terkabul. Seorang ahli sihir lalu mengusulkan bahwa mereka harus mengorbankan seorang manusia untuk membawa hujan kembali ke daerah. Kaisar Tang berkata, "Berdoa bagi air adalah bermanfaat bagi rakyat. Bagaimana bisa kita mengorbankan seorang manusia?" Sesaat kemudian, ia berkata dengan tegas, "Jika ini adalah satu-satunya cara, izinkanlah saya yang menjadi korbannya." Ia kemudian memilih satu hari baik. Pada hari itu, ia membersihkan diri, rambut dan kukunya dipotong, dan memakai kain kapas yang putih. Ia berlutut di depan altar pengorbanan di hutan dan berdoa, "Tuhan, jika aku yang berdosa, tolong jangan diberi hukuman rakyatku. Tolong letakkan dosa mereka padaku. Tolong hukum aku sebagai penanggung jawab atas kejahatan-kejahatan mereka." Kemudian terjadilah <st1:city st="on"><st1:place st="on">guntur</st1:place></st1:city> yang berkilat, dan hujan deras turun dari langit. Orang-orang bersorak sorai dan Kaisar Tang dibawa kembali ke istananya dari hutan.</span></p><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">
<br /><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US">Sejak zaman lampau, kaisar-kaisar yang bijaksana sudah menghormati Tuhan. Mereka mengkultivsi diri mereka dan memerintah negeri dengan kebajikan. Mereka mencoba untuk memperbaiki kehidupan rakyatnya. Kaisar-kaisar brutal yang keras kepala telah melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Mereka menolak untuk menerima nasihat yang baik dan mencoba untuk bersembunyi atas kekeliruan-kekeliruan mereka. Mereka menganiaya pejabat-pejabat setia dan membunuh orang-orang yang baik hati. Hanya orang-orang dengan kebaikan dapat dengan sukses memerintah suatu negeri. Ketika seorang penguasa yang brutal dikutuk oleh rakyatnya, akhir hayatnya telah mendekat. (Erabaru/suk)</span></p><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">
<br /></p><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">
<br /><span style=";font-size:85%;" lang="EN-US"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"><span style=";font-size:85%;" > <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;">
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><span style="font-size:85%;"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype></span></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="EN-US">
<br /><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" > <o:p></o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-28585172566038836792009-02-19T17:02:00.001-08:002009-02-19T17:03:38.727-08:00Kisah Dewa Mengajarkan Aksara<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQS8Vt_4dUjQrkwzTT_kM4uv0qiBzI1Uq8BwHLQC-oDn7NCKL9ggJaikcfrPjVgJziZsI_33HaDx1EmWPfPKjERk7gD-92UU46nrqJ5bBVEOS2INCBULdBibc9nGnmUH93RD4ZG_uvHGU/s1600-h/raja.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 177px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQS8Vt_4dUjQrkwzTT_kM4uv0qiBzI1Uq8BwHLQC-oDn7NCKL9ggJaikcfrPjVgJziZsI_33HaDx1EmWPfPKjERk7gD-92UU46nrqJ5bBVEOS2INCBULdBibc9nGnmUH93RD4ZG_uvHGU/s200/raja.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304678774793417026" border="0" /></a><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Jaman Tiongkok kuno dulu, budi pekerti manusia masihlah relatif baik, polos dan sungguh-sungguh percaya kepada Sang Pencipta, sehingga banyak hal-hal ajaib yang dapat Tuhan perlihatkan kepada manusia. Oleh karena itu mengapa kita sering mendengar cerita-cerita ajaib yang terjadi di jaman kuno. Bukankah didalam kitab suci agama, kita juga seringkali menjumpainya? Nah, mari kita simak ceritanya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Lebih dari dua ribu tahun silam di Zaman Masa Peperangan, ketika itu Tiongkok terbagi menjadi sangat banyak negara kecil, saling berperang satu sama lain tiada hentinya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Di antara dua Gunung Da Xia dan Gunung Xiao Xia, hidup seorang Dewa yang agung bernama Wang Chi Zhong (baca: wang jhe chong).<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Ketika itu Wang Chi Zhong berpikir bahwa jenis aksara Zhuan Ti (baca : chuan di, yaitu aksara primitif bangsa Tionghoa) yang digunakan orang dikala itu, sangat sulit untuk dipelajari dan dituliskan, serta penyebarannya juga tidak bisa meluas. Seandainya ada cara yang dapat membantu lebih banyak orang untuk dapat mengenal huruf dan menulis, belajar pengetahuan dan tata karma, lebih banyak mengalah, mengurangi perebutan dan adu kekerasan, alangkah baik-nya!<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Wang Chi Zhong merasa bahwa ini adalah hal yang teramat penting, oleh karena itu, Ia mencurahkan begitu banyak pikiran untuk mengubah aksara Zhuan Ti menjadi aksara Li Shuyang sa-ngat mudah dipelajari dan dituliskan (jenis aksara yang terus digunakan hingga saat ini), maka seluruh rakyat di setiap negara dapat membaca dan menuliskannya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Berita ini sampai terdengar Raja Qin Shi Huang (baca : jin she huang), yaitu Kaisar Tiongkok yang menyatukan segenap dataran Tiongkok dengan mendirikan Tembok Besar. Raja melihat Wang Chi Zhong telah melakukan suatu kebaikan bagi umat manusia, maka Raja pun hendak mengundang Wang Chi Zhong datang ke Negara Qin untuk menjadi pejabatnya. Namun Wang Chi Zhong menolaknya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />“Saya telah mengalahkan seluruh negara yang ada, menyatukan segenap dataran Tiongkok, siapa yang berani menentang saya? Hanya seorang sastrawan kecil, beraninya menentang kehendak saya, ini sungguh keterlaluan!”, geram Raja.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Raja Qin Shi Huang dengan wajah merah padam berkata kepada utusannya, “Kalian undang Wang Chi Zhong sekali lagi, bila dia tidak mau datang juga, bunuh saja dia, bawa kepalanya untuk menghadap saya! Saya ingin agar semua orang tahu, bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menentang perintah saya!”<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Lalu si utusan Raja pun tiba kembali di atas gunung dan menemui Wang Chi Zhong. Setelah mende-ngar perkataan Raja, Wang Chi Zhong tidak marah, juga tidak mengatakan apa pun, Ia hanya tersenyum saja, kemudian membalikkan badan dan berubah menjadi seekor burung besar yang sangat cantik, mengembangkan sayapnya dan terbang ke langit biru.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />“Anda telah berubah menjadi seekor burung besar dan terbang jauh, akan tetapi bagaimana saya harus melaporkannya kepada Raja!”, sahut si utusan dengan wajah terkejut dan ketakutan. Ia berlutut di tanah dan tiada hentinya bersujud kepada burung besar di langit, sambil berkata, “Sekarang saya tahu Anda adalah seorang Dewa. Wahai Dewa! Saya mohon, kasihanilah saya!” Burung besar berputar – putar sejenak di langit, kemudian mengguncangkan sayap merontokkan tiga helai bulu sayapnya. Utusan itu membawa ketiga helai bulu sayap itu untuk kembali menemui Raja Qin Shi Huang.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Utusan menceritakan seluruh kejadian kepada Raja dengan sebenarnya. Ketika itu Raja sama halnya dengan orang – orang di zaman Tiongkok kuno kala itu, sangat memahami bahwa seseorang yang menjalani kultivasi (xiu lian), berperilaku sebagai seorang yang benar – benar baik, maka akan dapat menjadi Dewa. Oleh karenanya Raja segera mengerti, ternyata Wang Chi Zhong adalah seorang Dewa! Tidak heran Beliau tidak bersedia datang ke Negeri Qin untuk menjadi pejabat!<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Akhirnya tempat Wang Chi Zhong berubah menjadi burung besar diberi nama Gunung Luo Yu, terletak di Propinsi <st1:state st="on"><st1:place st="on">Hebei</st1:place></st1:state>, Tiongkok. Hingga sekarang ini, rakyat masih tetap memperingati Wang Chi Zhong, orang dewasa sering sekali menceritakan “Kisah Dewa Wang Chi Zhong Menyebarkan Aksara” ini berulang – ulang kepada anak – anak.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Wang Chi Zhong mengajarkan aksara kepada manusia, telah melakukan kebaikan bagi umat manusia akan tetapi tidak ingin menjadi pejabat dan menikmati hidup sebagai manusia biasa ; Raja Qin Shi Huang yang sedemikian murkanya, tidak membuat Wang Chi Zhong marah dan takut, pada akhirnya Ia menjelma menjadi seekor burung besar yang sangat cantik dan terbang bebas. Mengapa Wang Chi Zhong dapat melakukan hal tersebut? <st1:place st="on"><st1:city st="on">Karena</st1:city> <st1:state st="on">Ia</st1:state></st1:place> adalah seorang Dewa.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br />Di zaman Tiongkok kuno, sangat banyak orang yang tahu bahwa selain Dewa yang ada di langit, manusia di dunia ini bila melakukan kultivasi (xiu lian) juga dapat menjadi seorang Dewa, maka dari itu dalam tradisi bangsa Tionghoa sejak dulu kala mengenal kebiasaan ini. Bila ingin menjadi orang yang hebat seperti Dewa, maka harus lebih banyak berempati kepada orang lain (mementingkan orang lain), tidak serakah akan nama dan keuntungan, jujur, baik hati, dan sabar serta mau mengalah. (disadur dari buku Fu Bao Bao) (erabaru)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-75069919374969728232009-02-19T16:49:00.000-08:002009-02-19T17:10:16.961-08:00Cerita dan Fabel dalam Seni Pahat Pasir di Frankston, Australia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhixkO7NJ2S0onYhzpnx1r_vCVIN-0pzG-6AFXg4eGT5_qBBjf4iEIvsanVUPr9y9WltqsaMtEe9uIPaq-49iStLUYzrcX5Z0AnvbtroW_ytf3Ro7qnF1u_SNxhfYfFfm24eoxMHxcLFYM/s1600-h/20080213_seni_pahat.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 187px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhixkO7NJ2S0onYhzpnx1r_vCVIN-0pzG-6AFXg4eGT5_qBBjf4iEIvsanVUPr9y9WltqsaMtEe9uIPaq-49iStLUYzrcX5Z0AnvbtroW_ytf3Ro7qnF1u_SNxhfYfFfm24eoxMHxcLFYM/s200/20080213_seni_pahat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304676014837879234" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Tahukah Anda bahwa pasir dapat "dipahat" menjadi karya seni yang detail dan indah? Pada musim panas ini, 19 pemahat pasir berbakat dari seluruh dunia berkumpul di Frankston <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region> dan menciptakan karya seni pahat pasir bertemakan dongeng dan fabel terkenal. Hasilnya sangat detail, sehingga susah dipercaya bahwa karya ini terbuat dari pasir.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Nicola Wood, salah satu seniman pemahat pasir, berdiri didepan hasil karyanya, "Jack dan Pohon buncis ajaib" dan menceritakan bagaimana cara bekerja dengan pasir:</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">[Nicola Wood, seniman pahat:]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">"Ini dibuat dari pasir, pasir bangunan bertekstur seperti bata, kami padatkan kuat-kuat sehingga tidak ada celah sama sekali. Padatan menjadi sangat keras, bahkan saat air merembes, padatan dapat menjadi sekeras batu, sehingga kami dapat mengukir dan memahat bentuk bentuk yang cukup rumit pada permukaannya."</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Nicola juga mahir memahat es dan salju untuk menghasilkan karya seni. Dia berkata bahwa memahat pasir berbeda dengan es dan salju, karena pasir mempunyai keterbatasan tersendiri.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">[Nicola Wood, seniman pahat:]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">"Pasir adalah media menakjubkan untuk digunakan, namun ia juga ada keterbatasan, tidak seperti es. Pada es, kita bisa menciptakan bentukan yang besar dan panjang sekali, kita tak usah peduli dengan berat. Pasir punya keterbatasan dalam hal ini, namun ia sangat fleksibel. Bila kita ada kesalahan dalam membentuk, kita tinggal menambalnya lagi dengan pasir, dan memperbaikinya, sehingga pekerjaan selesai lebih cepat.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Nah, bagi Anda yang ingin menyaksikan langsung karya cipta ini, pameran ini akanberlangsung sampai 6 April 2008 dan dibuka setiap hari di <st1:place st="on"><st1:city st="on">Frankston Waterfront</st1:city>, <st1:country-region st="on">Australia</st1:country-region></st1:place>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-12466551491653493102009-02-19T16:47:00.001-08:002009-02-19T16:49:06.487-08:00Hailibu, si Pemburu yang Baik Hati<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhee8zRowQ54c-cAMvjxeqDHMdSURlEEbpzJSk3tMIX0oZy5vD1yWD2XzduP7d6Jb2JnbW-cGeWvxFcAU_5Nb0dmhdp0P1LWs4So22iXDykskZZ4820MNRse7cdWzwPiEHgqln_cqRLt-c/s1600-h/20080403_hailibu.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 189px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhee8zRowQ54c-cAMvjxeqDHMdSURlEEbpzJSk3tMIX0oZy5vD1yWD2XzduP7d6Jb2JnbW-cGeWvxFcAU_5Nb0dmhdp0P1LWs4So22iXDykskZZ4820MNRse7cdWzwPiEHgqln_cqRLt-c/s200/20080403_hailibu.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304674864024376882" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:city st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Ada</span></st1:city><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> sebuah kisah rakyat <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Mongolia</st1:place></st1:country-region> yang menarik untuk kita simak...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Pada jaman dahulu, di dataran <st1:city st="on">padang</st1:city> rumput <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Mongolia</st1:place></st1:country-region>, hiduplah seorang pemburu yang baik hati yang bernama Hailibu. Tiap selesai berburu, dia akan selalu membagikan daging-daging tersebut untuk penduduk desa yang lain dan dia hanya menyisakan sedikit bagian untuk dirinya sendiri. Perhatiannya un-tuk orang lain membuat dia begitu dihargai di desa itu.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Suatu hari, saat sedang berburu di dalam hutan, Hailibu mendengar suara tangisan dari langit. Sambil menatap ke atas, dia melihat seekor makhluk kecil yang ditangkap oleh seekor burung Hering yang amat besar. Dengan cepat, dia mengarahkan busur panahnya ke arah predator tersebut. Karena terkena bidikan panah tersebut, si burung raksasa melepaskan mangsanya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Hailibu menatap ke arah makhluk aneh tersebut yang memiliki tubuh menyerupai seekor ular. Dan berkata,"Makhluk yang menyedihkan (kasihan), cepat pulanglah." Makhluk itu menjawab, "Wahai pemburu yang baik, saya sangat berterima kasih karena anda telah menyelamatkan nyawaku. Sebenarnya, saya adalah putri raja Naga, dan saya yakin ayahku akan memberikan anda hadiah sebagai ucapan terima kasih. Beliau mempunyai banyak harta benda yang dapat anda miliki. Tetapi jika tiada satu pun harta benda yang berkenan bagimu, anda dapat meminta batu ajaib yang beliau simpan di dalam mulutnya. Siapapun yang memiliki batu ajaib itu, dia akan memahami semua bahasa hewan."</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Hailibu si pemburu tidak tertarik dengan segala harta benda, tetapi kemampuan untuk dapat memahami berbagai macam bahasa hewan membuatnya sangat tertarik. Kemudian, dia bertanya kepada si Putri Naga, "Apakah itu benar-benar batu ajaib?" Si putri menjawab, "Benar. Tetapi apapun yang anda dengar dari hewan-hewan tersebut, anda harus menyimpannya untuk diri anda sendiri. Jika anda memberitahukan kepada orang lain, maka anda akan berubah menjadi batu."</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Lalu, si Putri Naga itu membawa Hailibu ke pinggir laut. Saat mereka mendekati laut, tiba-tiba air terbelah dengan cepat, sehingga Hailibu dapat berjalan seperti saat berada di jalan yang amat lebar. Tak lama kemudian, tampaklah sebuah istana yang berkilau, di mana tempat tinggal si raja Naga.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Raja Naga amat bahagia saat mendengar Hailibu telah menyelamatkan putrinya, dan dia kemudian menawarkan segala harta benda yang Hailibu inginkan dari istananya. Setelah terdiam beberapa saat, Hailibu menjawab, "Jika Baginda ingin memberi saya sesuatu sebagai hadiah, bolehkah saya meminta batu ajaib yang ada di mulut Baginda raja?"</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Raja Naga menurunkan kepalanya, berpikir sejenak. Kemudian, dia mengeluarkan batu tersebut dari mulutnya dan memberikannya kepada Hailibu.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Saat akan berpisah, si Putri Naga mengulangi kembali pesannya untuk Hailibu, "Pemburu yang baik, hendaklah anda ingat untuk tidak memberitahukan kepada siapapun tentang apapun yang dikatakan oleh para hewan, jika tidak, anda akan langsung berubah menjadi batu."</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Setelah memiliki batu ajaib di mulutnya, Hailibu semakin menikmati perburuannya di hutan. Dia mengerti semua bahasa hewan, dan dia juga dapat mengetahui hewan apa saja yang dapat ia buru, beserta lokasi di mana hewan tersebut berada. Dengan kemampuan ini, dia menghasilkan lebih banyak lagi daging hewan buruannya dan ia dapat membagikannya kepada para penduduk desa.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Beberapa tahun kemudian....<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Pada suatu hari, saat sedang berada di gunung, Hailibu mendengar sekumpulan burung sedang bercakap-cakap tentang sesuatu hal yang amat penting. Dia mencoba untuk mendengarkannya dengan seksama. Sang pemimpin berkata, "Kita harus cepat-cepat pindah ke daerah lain. Malam ini, gunung akan meletus dan banjir akan menggenangi seluruh daerah ini. Banyak manusia yang akan mati"</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Hailibu amat kaget mendengar hal ini. Dengan tergesesa-gesa, dia lari pulang ke rumahnya, dan menyebarkan berita ini kepada penduduk desa. "Kita harus pergi dari daerah ini secepatnya, Kita tidak dapat tetap tinggal di sini lagi.!" Tentunya, penduduk desa bingung dan kaget,"Tidak ada yang salah selama kita tinggal di sini,lalu kenapa kita harus pindah?". Hailibu tetap berkeras untuk menyampaikan berita ini, tapi tidak ada seorangpun yang percaya. Dengan menangis, Hailibu menjelaskan, "Tolong dengarkan saya, saya dapat bersumpah bahwa apa yang saya katakan itu benar. Percayalah saya, kita harus pergi sekarang sebelum semuanya terlambat"</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Seorang tetua mencoba untuk menenangkan Hailibu, "Engkau adalah pemuda yang baik dan selama ini engkau tidak pernah berdusta. Kami sudah menetap di sini dalam kurun waktu yang lama, tapi sekarang engkau meminta kami untuk pindah. Untuk pindah dari tempat ini bukanlah perkara mudah, karena itu engkau harus memberitahukan kepada kami apa alasanmu,anak muda?"</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Hailibu merasa putus asa dan tidak menemukan cara lain untuk menyelamatkan penduduk desa. Lalu, dia mencoba menenangkan diri sejenak. Dengan kesungguhan hati, dia berkata kepada penduduk desa. "Malam ini, gunung akan meletus dan sebuah banjir besar akan melanda tempat ini. Kalian dapat lihat sendiri, burungburung telah terbang meninggalkan daerah ini." Kemudian Hailibu menjelaskan perihal bagaimana dia mendapatkan batu ajaib, yang membuatnya mengerti semua bahasa hewan, tapi seharusnya dia harus menyimpannya itu sebagai rahasia, jika tidak, dia akan berubah menjadi batu.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Saat Hailibu bercerita, bagian bawah tubuhnya, mulai dari telapak kaki perlahan-lahan berubah menjadi batu. Setelah dia menyelesaikan seluruh cerita, dia berubah menjadi batu seutuhnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Para</span></st1:place><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> penduduk desa amat kaget dan merasa amat kehilangan. Mereka menangis, mencurahkan kesedihan mereka yang sedalam-dalamnya, mereka menyesal mengapa tidak mempercayai Hailibu dari awal. Akhir-nya, dengan membawa barang-barang penting mereka dan persediaan makanan, semua penduduk desa (termasuk para tetua dan anak-anak), mereka berjalan dan meninggalkan daerah itu. Mereka terus berjalan hingga malam hari, tiba-tiba awan tebal menyelimuti langit dan angin telah bersiap untuk menderu. Tak lama, turunlah hujan yang amat sangat deras. Dari arah desa, mereka mendengar suara gemuruh dari letusan gunung......</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sudah beberapa generasi telah berlalu, namun para nenek moyang dari desa tersebut tetap dapat mengingat Hailibu, si pemburu yang baik hati. Mereka juga tetap berusaha untuk mencari batu Hailibu. (The Epoch Times/YY) <o:p></o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-66984842826773058732009-02-19T16:35:00.000-08:002009-02-19T16:43:32.692-08:00Simpul Tali Tiongkok<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiht_cPd6hOTk4FAVxjFS9WnSUvCO2v58lkYexvm61u8x78en5uqIQqJhXnPscvgC7UZnd_nDaFoDKO-NxVe2SbcTtf-e9aYqek-gwVx8e0R0bVSJ9-HyChccdI2-lKj0agsjCoJ5tLC90/s1600-h/simpultalitiongkok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiht_cPd6hOTk4FAVxjFS9WnSUvCO2v58lkYexvm61u8x78en5uqIQqJhXnPscvgC7UZnd_nDaFoDKO-NxVe2SbcTtf-e9aYqek-gwVx8e0R0bVSJ9-HyChccdI2-lKj0agsjCoJ5tLC90/s200/simpultalitiongkok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304672817460728818" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} @font-face {font-family:Batang; panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:바탕; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;} @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} @font-face {font-family:"\@Batang"; panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sejarah simpul tali ala Tiongkok (</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">中國結</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> zhong guo jie) membentang melalui perkembangan 5.000 tahun peradaban Tiongkok. Pada masa prasejarah, simpul-tali sudah dipakai untuk tujuan penandaan sesuatu.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Kebudayaan Tionghoa membahas perihal: </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">結繩記事</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> Jie Shen Ji Shi – Tali ditarik simpul dengan tujuan untuk memberi tanda pada suatu hal dan </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">大事大結其繩</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (da shi da jie qi sheng)</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">、小事小結其繩</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (xiao shi xiao jie qi sheng) – Untuk kejadian besar dibuatkan simpul besar dan untuk kejadian kecil dibuatkan simpul kecil.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Pada masa awal peradaban dan kebudayaan Tiongkok, mereka juga memandang magis pada tali, karena kata tali </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">繩</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (sheng) di dalam bahasa mandarin pengucapannya mirip kata Shen – ketuhanan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Selain daripada itu, aksara tali juga memiliki sebuah makna tersendiri dalam bidang pemujaan bagi orang Tionghoa, yang disebut juga sebagai rakyat sang naga, karena aksara Tali menyerupai seekor naga yang sedang meliuk bergerak. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Simpul-tali menerima sebuah makna metafor di dalam kebudayaan Tionghoa juga berkat linguistik asalnya. Aksara </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">結</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (jie - simpul) asalnya terdiri dari </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">絲</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (si) dan </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">吉</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">(ji), dimana </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">絲</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (si) bermakna sutera atau tali dan</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">吉</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">(ji) bermakna: makmur, berstatus sosial tinggi, panjang usia, kebahagiaan, kekayaan, kesehatan dan keamanan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Aksara </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">結</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (jie) melambangkan kekuatan, harmoni dan keterikatan perasaan kemanusiaan, yang direfleksikan di dalam sebuah deretan kata-kata bahasa mandarin yang mengandung kata </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">結</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (jie), seperti misalnya </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">結實</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (jie shi = kokoh), </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">結交</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (jie jiao = mengikat persahabatan), </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">結</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Batang;">緣</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (jie yuan = merajut takdir pertemuan), </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">結婚</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (jie hun = kawin), </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">團結</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> (tuan jie = bersatu-padu).</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sehubungan dengan keterkaitan yang mendalam dari simpul-tali Tiongkok ini dengan kebudayaan lokal, teknik simpul tersebut sebagai kesenian rakyat senantiasa dikembangkan dan diwariskan turun temurun.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Teknik simpul-tali Tiongkok berkembang ke sebuah bentuk seni sesungguhnya selama dinasti Tang (618-907 M), Song (960-1279 M) dan akhirnya mengalami masa paling jaya pada zaman dinasti Ming dan Qing (1368-1911 M) – di zaman itu pula secara lebih meluas simpul-tali digunakan pula pada busana tradisional.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Jauh melampaui sebuah penggunaan sebagai ornamen dekoratif untuk perayaan, unsur <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> dari simpul Tiongkok menemukan tempatnya di kalung, stek sanggul dan pernak-pernik dekorasi gantung. Simpul tertentu seperti "Simpul bahagia" dipergunakan sebagai azimat untuk menolak bala dan mengalahkannya, menghindari musibah dan mendatangkan kebahagiaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Beberapa abad lalu terutama di Tiongkok yang masih dikuasai komunis, bentuk kesenian ini kehilangan maknanya. Baru pada akhir tahun 90-an kesenian simpul-tali tersebut seperti halnya bordir dan busana tradisional ditemukannya kembali. Semenjak saat itu mulai digemari dan menyebar di kota-kota.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sebuah Tali Menyimpul Harapan Baik<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Karakteristik dari simpul-tali Tiongkok ialah ia dibentuk dari seuntai tali saja. Tali sepanjang minimal 1 meter sesuai metode, urutan dan aturan yang sudah ditetapkan, dibalut, dirol, disulam dan ditarik, sehingga menjadi simpul yang beraneka ragam dan memikat. Memang simpul tertentu betul-betul rumit dan penuh seni dalam pola dan desainnya, mereka kesemuanya adalah sebuah kombinasi dari maksimal 20 macam teknik dasar. Simpul Tiongkok terlihat sama dari depan dan belakang.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Bagaimana Simpul-simpul Memperoleh Namanya<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Berbagai kemungkinan bagaimana simpul-simpul tersebut bisa dinamakan demikian. Simpul-tali yang berlainan memperoleh nama bisa dari bentuk atau tujuannya, lokasi dimana mereka terjadi, dimana mereka ditemukan atau makna di balik nama simpul tersebut.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Maka "Simpul uang dopel" kurang lebih menyerupai 2 buah uang logam tembaga dari zaman Tiongkok kuno yang terbelah di tengah dan ditaruh. "Simpul kenop" memiliki nama dari penggunaannya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMZYraBW_kNStmpCcdAj8npD1VL5LLlqCsI5Ewzyn5lb2az9W1oflho5Y_oepicEXwrLzOQ51iU3HlDQChBM9ziUoULjN0hQiDCKMzTEzNzDscwan4aTCbdLEYQ3CPnVcyKBxgvvp_FRI/s1600-h/simpultalitiongkok2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 360px; height: 186px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMZYraBW_kNStmpCcdAj8npD1VL5LLlqCsI5Ewzyn5lb2az9W1oflho5Y_oepicEXwrLzOQ51iU3HlDQChBM9ziUoULjN0hQiDCKMzTEzNzDscwan4aTCbdLEYQ3CPnVcyKBxgvvp_FRI/s400/simpultalitiongkok2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304673068619400818" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">"Simpul 10-ribuan" mirip bukan saja dalam bentuk swastika Budha yang oleh orang Tionghoa juga dipakai untuk memaknai angka 10 ribu, ia selain itu juga acapkali muncul pada sabuk patung Guan Yin sang bodhisatwa kebajikan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0MZPWNmZEVubCMAWced5bBVFZA5iHuQ9YZVaAxZpSJcYUrRuZcqpgc775jStoSYfEw7y8T1FRHZSelUPFv_ZKkIeTuj-7zGu4ONm1z30-96yI62w7FLs7VaBgZI3bpDMzpyqTdmat7iU/s1600-h/simpultalitiongkok3.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 360px; height: 158px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0MZPWNmZEVubCMAWced5bBVFZA5iHuQ9YZVaAxZpSJcYUrRuZcqpgc775jStoSYfEw7y8T1FRHZSelUPFv_ZKkIeTuj-7zGu4ONm1z30-96yI62w7FLs7VaBgZI3bpDMzpyqTdmat7iU/s400/simpultalitiongkok3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304673067252611970" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> "Simpul tak terhingga" meniru 8 simbol kebudhaan yang berarti sirkulasi abadi, dari situ semuanya berkembang biak. Simpul-tali menekankan secara seksama pertali-temalian yang tak terhingga ini dan merupakan dasar dari banyak variasi-variasi.(whs)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-45450133324800335632009-02-19T16:33:00.000-08:002009-02-19T16:35:18.889-08:00Cerita Sejarah: Langit Tidak Egois dan Berkeadilan<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFf-o0w3CdQi8PPgrbUIjLsJC3A5dVFDRxGzLGx0MsQcgF6D65VIbUw39RheLxRMPgXlQ2MfB0jp2wunYFRTgW9x7G9aSzQMyswNDMjrgivyWLwedyQ2UeKdihymFf9K13FltVk4Yld3I/s1600-h/chinese-emperor.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 163px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFf-o0w3CdQi8PPgrbUIjLsJC3A5dVFDRxGzLGx0MsQcgF6D65VIbUw39RheLxRMPgXlQ2MfB0jp2wunYFRTgW9x7G9aSzQMyswNDMjrgivyWLwedyQ2UeKdihymFf9K13FltVk4Yld3I/s200/chinese-emperor.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304671462175811586" border="0" /></a><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Menurut buku Shang, satu tahun setelah Dinasti Zhou dikuasai oleh Dinasti Shang, Kaisar Wuwang jatuh sakit. Zhougong mendirikan altar dan berdoa kepada tiga kaisar Zhou terdahulu (Taiwang, Wangji dan Wenwang). Dia mengikrarkan hidupnya sendiri sebagai pertaruhan,"Cucu kalian sangat sakit. Saya berikrar untuk mati agar Wuwang dapat hidup. Saya patuh dan juga memiliki kemampuan. Saya lebih cocok untuk melayani iblis dan dewa. Wuwang saat ini sedang menjalankan mandat Langit untuk memerintah di atas dunia ini. Rakyat hidup aman dan menghormati dewa. Biarkanlah Wuwang terus menjalankan tugasnya. Tolong pertimbangkan permohonan ini dan berikan keputusan." Setelah doa tersebut, Zhougong melakukan peramalan dan perjanjian disetujui. <st1:place st="on">Para</st1:place> pejabat sejarah kemudian mencatat doa Zhougong dan memasukkannya ke dalam kotak besi dan disimpan. Hari berikutnya, kondisi Wuwang membaik.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Penerus Wuwang setelah dia mangkat adalah Chengwang, dan Zhougong menjabat sebagai wali (pengurus tahta). Paman Chengwang, Guan dan saudara laki-lakinya menyebarkan berita fitnah terhadap Zhougong. Mereka bergabung dengan keturunan dari Dinasti Shang untuk melakukan pemberontakan terhadap Zhou. Zhougong kemudian pergi ke Timur untuk bertempur dengan mereka selama dua tahun dan akhirnya berhasil memadamkan pemberontakan tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Akan tetapi, Chengwang yang mendengar desas desus fitnahan Guan menjadi curiga terhadap Zhougong. Di musim gugur ketika Zhougong berhasil memadamkan pemberontakan, hasil tanaman sangat berlimpah dan siap untuk dipanen. Tiba-tiba petir, kilat dan angin ribut bermunculan. Rakyat ketakutan. Chengwang dan para menterinya segera memakai pakaian sembahyang, dan membuka kotak besi dan membaca doa Zhougong sebelumnya. Mereka kemudian berkonsultasi dengan beberapa saksi sejarah yang berkata, "Benar sekali, Zhougong tidak ingin hal tersebut diketahui oleh umum."<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Chengwang menyadari bahwa petir, kilat dan angin ribut adalah pertanda bahwa dewa-dewa marah kepadanya dan juga untuk menunjukkan budi baik Zhougong. Pada saat yang bersamaan, hal tersebut sebagai pertanda baginya untuk segera memperbaiki kesalahannya. Kemudian, ketika Zhougong kembali dari perjalanannya ke Timur, Chengwang pergi ke pinggir <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> untuk secara pribadi menyambut Zhougong. Hari itu hujan tetap turun tetapi angin tiba-tiba berubah arah, sehingga tanaman yang siap panen kembali berdiri tegak.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Leluhur benar-benar percaya bahwa "Tiga kaki diatas kepala setiap orang terdapat dewa-dewa." Mereka percaya bahwa para dewa mengetahui setiap gerak pikiran dari setiap manusia. Mereka juga percaya bahwa para dewa hanya membantu manusia yang memiliki budi baik. Dengan kata lain, Langit tidak egois dan juga memiliki keadilan. Setiap kebaikan dan kejahatan di dunia manusia, setiap gerak pikiran dari seorang manusia dilihat oleh dewa-dewa. Dengan demikian, jika suatu fenomena aneh terjadi, kaisar dan orang suci jaman dahulu akan memeriksa perilaku mereka sendiri untuk melihat apakah ada kelakuan mereka yang tidak sesuai dengan prinsip langit. Jika mereka menemukan kelakuan mereka yang tidak sesuai, mereka akan segera memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Tidak ada seorangpun yang berani berbohong kepada Langit. Suatu ketika Konfusius sakit. Anak didiknya Zilu bersama dengan murid-murid lainnya ingin meningkatkan status sosial Konfusius, sehingga mereka membentuk komite pemakaman untuk Konfusius, yang tidak sesuai dengan prinsip ritual pengaturan pemakaman. (Menurut status sosial Konfusius, komite pemakaman seharusnya dibentuk setelah Konfusius mangkat). Kemudian, setelah Konfusius sembuh, dan mendengar mengenai hal ini, dia menjadi sangat marah. Dia berkata, "Saya menderita sakit sangat lama. Apa yang dilakukan Zilu adalah penggelapan. Saya tidak memiliki kualifikasi untuk mendapatkan komite pemakaman ketika saya masih hidup, tetapi kamu telah membentuknya. Siapa yang saya tipu ? Apakah saya menipu Langit?" Ini menunjukkan bagaimana Konfusius menghormati Dewa! Kesetiaan Zhougong terhadap Dinasti Zhou dilihat oleh Langit, tetapi Chengwang curiga terhadapnya. Dengan demikian, Langit menggunakan kilat, petir dan angina untuk memberi peringatan kepada Chengwang. Setelah Chengwang memperbaiki kesalahannya, Langit menyetujuinya dan segera merubah arah angin. Orang-orang sering berkata, "Langit mempunyai mata," Ini adalah suatu kebenaran. (erabaru)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-70542597709381868862009-02-19T16:28:00.001-08:002009-02-19T16:30:41.902-08:00Bruce Lee, Bintang Legendaris Kungfu<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US">Li Xiaolong (baca: Li Siaolung, 1940 - 1973), nama aslinya Li Zhenfan, leluhurnya berasal dari <st1:city st="on">kota</st1:city> Fo Shan – propinsi Guang Dong – Tiongkok, terlahir di <st1:city st="on">San Francisco</st1:city> – <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">USA</st1:place></st1:country-region>, nama latinnya ialah Bruce Lee.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfFrieQwK6oJjpmqAOCv_mM8BxsF_-w4aIAHPKgblHK_HevKFSTE7r2VBQb-IZCWlTyBNrh1feKE34D9Gc_QuKPA_dwjRKbGSETe5ytU3t9EI1SCxDJwLxvQjKVCyecmW5_BqL0XoMuTs/s1600-h/brucelee.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 185px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfFrieQwK6oJjpmqAOCv_mM8BxsF_-w4aIAHPKgblHK_HevKFSTE7r2VBQb-IZCWlTyBNrh1feKE34D9Gc_QuKPA_dwjRKbGSETe5ytU3t9EI1SCxDJwLxvQjKVCyecmW5_BqL0XoMuTs/s200/brucelee.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304670067303037794" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sejak masa kecil Li Xiaolong berbadan lemah dan sering sakit, orang tuanya demi mengupayakan pertumbuhannya yang sehat, maka ketika Li kecil berusia 7 tahun ia diikutkan latihan Tai Chi, tak dinyana semenjak saat itu Bruce Lee telah menapaki jalan ilmu bela diri, dan telah berhasil memperoleh sebuah nama besar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Tahun 1955, Bruce Lee yang berusia 13 tahun mengangkat Ye Wen sebagai guru dan mempelajari ilmu silat Yong Chun. Meskipun Bruce Lee masih bocah, tetapi sangat sungguh hati dalam berlatih, ia di dalam rumahnya mendirikan sebuah orang-orangan dari balok-kayu, setiap hari berlatih tak kenal lelah menghadapi si balok kayu. Tatkala itu Bruce Lee yang muda belia dan telah menguasai ilmu sesungguhnya, suka menjajal orang lain, juga karenanya sering bikin onar, itulah sebabnya orang tuanya mengirimnya ke universitas Washington di Seattle – <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">USA</st1:place></st1:country-region>. Ia di universitas studi ilmu filsafat dan pshychologi, banyak menambah wawasan, kemudian tidak lagi terdengar keonaran berkelahi dengan orang lain.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Justru di bidang seni bela diri Bruce Lee jauh lebih maju, tempaan latihannya menghasilkan jurus dan tendangan ala Bruce: “Li – si tiga kaki”, “Jotosan berjarak 1 inchi” dll., juga mahir bermain toya (tongkat) pendek maupun panjang, nun-chaku dll senjata, menekuni pula Qi Gong (baca: Chi kung = ilmu tenaga dalam) dan Ying Gong (Ilmu kanuragan). Tahun 60 an, ia telah mencipta ilmu bela diri yang gerakannya mengalir lincah, disebut “Jie Quan Dao (Terkenal dengan Jeet Kune Do)”. Tahun 1964, ia mengikuti “Kompetisi Karate-do Long Beach” yang diadakan di California – USA, lalu ditaksir oleh William Dozier, produser film seri TV dan mengundangnya mengikuti audisi.Ayah Bruce Lee, Li Hai Quan adalah pemain opera Canton terkenal, oleh karena itu Bruce Lee semasa bocah sudah sering ikut main opera, audisi kali ini tentu lancar-lancar saja.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> Tahun 1966, Bruce Lee teken kontrak peran dengan perusahaan siaran <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">USA</st1:place></st1:country-region> untuk 30 serial TV . Karena peran Bruce Lee di dalam tidak begitu penting, juga hanya tampil secara singkat, maka ia memutuskan kembali dan berkiprah di Hong Kong, mulai menggarap film silat, tak disangka sekali menggebrak langsung meledak, dan bikin heboh di dalam dan luar negeri. Bruce Lee total telah berperan di 5 film: (th 1971), (th 1972), (th 1972), (Th 1973) dan (Diselesaikan th 1978). Di dalam film-film tersebut, tendangan memutar Bruce Lee yang ganas, tendangan melayang dan ketangkasan Nun Chakunya semuanya telah membius penonton. Mengandalkan penguasaan seni bela diri yang bagus dan karisma di depan kamera, mendiang Bruce Lee tidak hanya pada awal tahun 70 an menimbulkan booming film “Kung Fu”, ia membuat orang seluruh dunia menilai film Tiongkok dengan lebih respek, boleh dibilang telah menggemparkan seluruh dunia.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> Sebagai aktor, Bruce Lee telah mempelopori orang Tionghoa berhasil menembus Hollywood, bersamaan itu membuat film action menjadi salah satu film andalan dunia perfilman Hong Kong, ini adalah sumbangsih besarnya di dalam bidang kebudayaan film. Namun sebagai pakar ilmu bela diri, film Bruce Lee minim dengan interpretasinya tentang spiritualitas ilmu silat Tiongkok. Di dalam filmnya yang tersohor, para penonton bersorak sorai dengan tendangan dan pukulannya yang cepat-ganas serta semangat kebangsaan mereka bergelora oleh jalan ceritanya, tetapi pencarian taraf spiritualitas, penghargaan terhadap moralitas Kung Fu dan criteria terhadap penempaan jiwa seorang pesilat di dalam seni bela diri/Wu Shu - Tiongkok, di dalam film-filmnya sangat jarang dibahas.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> Tanggal 20 Juli tahun 1973 Bruce Lee meninggal secara mendadak, penyebab kematiannya misterius. Sesudah Bruce Lee menjadi orang terkenal di dunia perfilman, ia bekerja keras siang-malam. Popularitasnya diperoleh terlalu cepat, secara psikologis tak mampu diselaraskan, ditambah lagi seringkali mengandalkan asupan doping, spiritnya lambat laun terperosok ke dalam kondisi tidak normal. Jelas, berbarengan dengan pencapaian puncak karir dalam dunia perfilman, Bruce Lee belum mampu menemukan cara untuk melepaskan keterikatannya terhadap nama dan kepentingan, dari dalam ilmu silat Tiongkok, hal ini bagi mendiang Bruce Lee yang selama hidupnya menuntut ilmu di dalam Wu Shu, boleh dibilang adalah penyesalan terbesar. (erabaru)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 7pt; font-family: Verdana;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-78517744859137910132009-01-31T17:46:00.000-08:002009-01-31T18:00:49.411-08:00Legenda Tio Sam Hong, Tokoh Misterius Dunia Persilatan<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} @font-face {font-family:Batang; panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:바탕; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;} @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"\@Batang"; panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} @font-face {font-family:"\@MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsWa0gRM6jlU_hloqK6c31hVvvxIaNmJoQTg92MIh6p8J4VNGx-4slHvQrp749QsHJtFa6lf2KjQitBdhtDxjS0hVT77n4Ajj46eI-CCYyXJLCbgRApt9rkNkW1uY7tbnv6LukBjfZesU/s1600-h/tiosamhong.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 234px; height: 275px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsWa0gRM6jlU_hloqK6c31hVvvxIaNmJoQTg92MIh6p8J4VNGx-4slHvQrp749QsHJtFa6lf2KjQitBdhtDxjS0hVT77n4Ajj46eI-CCYyXJLCbgRApt9rkNkW1uY7tbnv6LukBjfZesU/s400/tiosamhong.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5297640019477394242" border="0" /></a><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Kisah kehidupan Zhang Shanfeng (di Indonesia, di kalangan penggemar cersil, terkenal dengan nama dialek Hok Kian yakni: Tio Sam Hong), bak naga sakti yang hanya "nampak kepala tapi tak nampak ekornya", di dalam hati generasi setelahnya, kemisteriusannya semakin lama dirasakan semakin sulit ditebak.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Oleh karena itu kisah mengenai Tio Sam Hong juga sangat banyak. Pada akhirnya bilamana Tio Sam Hong wafat, juga tak bisa dilacak, bahkan ada orang yang mempercayai bahwa Tio Sam Hong senantiasa masih hidup, ia panjang umur, untuk selamanya tinggal di antara manusia.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tio Sam Hong, nama ini hingga kini tetap saja sangat populer, selain di dalam cersil karya Jin Yung dimana ia diprofilkan berwatak bijak dan sabar, dengan image berilmu tinggi yang sulit diukur, membuat orang merasakan sangat akrab dan respek.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Terlebih lagi terdapat film sejenis , juga membuat kita tak jemu-jemu menontonnya. Seorang penggemar (perempuan) pernah mengatakan kepada penulis, bahwa Jet Li di dalam film mengenakan jubah Tao hitam, dengan gerakannya yang luwes tatkala mendemonstrasikan ilmu silat Tai Ji sungguh terkesan gagah.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tetapi perawakan dan wajah Tio Sam Hong yang tercatat di dalam buku sejarah kemungkinan tidak sama dengan Jet Li. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Profil Tio Sam Hong didalam sejarah dilukiskan sebagai berikut: “Tinggi besar, punggung bagai burung bangau dengan bentuk lengkung mirip cangkang kura-kura, telinga besar, mata berseri, jenggot bagai kipas.”<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Perawakannya jauh lebih tinggi daripada Jet Li, wajahnya juga lebih gagah, tidak seperti Jet Li yang rapi. Dalam hal ini, penuturan di dalam cersil mestinya tidak jauh berbeda, penggambaran wajah Zhang Junbao (Tio Sam Hong ketika berusia remaja) ialah: “Berwajah dan berperawakan unik, kening lancip, leher halus, berdada bidang, berkaki panjang, mata bulat dan telinga lebar”.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sekarang ini tersiar bahwa Tio Sam Hong semasa kecilnya pernah mengabdi sebagai biksu cilik di kuil Shao Lin yang kemudian melarikan diri dari kuil tersebut dan beralih berkultivasi aliran Tao, namun terhadap hal ini di dalam materi-materi sejarah nyaris tidak tercatat, semestinya itu hanyalah imajinasi pengarang buku (cersil). <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Mengenai keadaan tahun-tahun awal Tio Sam Hong, data yang akurat saat ini sudah sangat jarang. Seperti cerita pada serial TV semacam “Semasa Kecil Tio Sam Hong” murni hanya khayalan dan rekayasa.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Data sejarah yang agak serius dan ortodoks, tentu saja adalah “Sejarah dinasti Ming - Biografi Tio Sam Hong”. Namun di dalam buku tersebut juga hanya dikatakan ia adalah orang Yu Zhou – propinsi Liao Dong, kehidupan sewaktu masih muda tak disinggung sama sekali, hanya dikatakan tentang sepak terjangnya setelah menjadi terkenal.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Di dalam kitab itu dikatakan bahwa Tio Sam Hong tak peduli iklim sedang panas atau dingin, ia selalu hanya mengenakan satu stel pakaian tambal sulam untuk menangkal angin dan hawa dingin, ditambah jubah butut untuk berlindung terhadap hujan dan salju.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tio Sam Hong tidak terlalu memperhatikan penampilan, juga tidak menjaga higienis, seringkali ia berpakaian kedodoran, maka dari itu orang-orang terbiasa memanggilnya “Zhang Lusuh” ataupun memanggilnya “Si pertapa Tao yang lusuh”.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Selera makan nasi Tio Sam Hong besarnya tidak semestinya, sekali makan dapat menghabiskan 1 bakul, tetapi terkadang ia juga berhari-hari baru makan 1 porsi, bahkan bisa beberapa bulan tidak makan. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Hobbinya yang lain ialah suka berkelana sebagai taois pengemis pergi ke empat penjuru, seringkali tanpa tempat tinggal tetap, kalau hati sedang riang menjelajahi pegunungan, ia di kala lelah berselimut awan dan beralas salju. Terkadang di pegunungan sunyi, terkadang bermain di <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> yang ramai, menikmati hidup, seolah tiada orang di sampingnya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Konon ia dalam sehari bisa menempuh ribuan Li (1 Li = ½ km). Di dalam kitab kuno ada dicatat, Tio Sam Hong pernah menetap/bertapa di atas gunung Tai Ping, karena karakter Tio Sam Hong supel, ia bergaul cukup akrab dengan orang-orang sebayanya di desa sekitar. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Suatu hari, Tio Sam Hong hendak berpamitan, ia mengundang para tetua desa untuk makan bersama, akan tetapi Tio Sam Hong lama tidak memasak, tak memiliki lagi biang api, ia bilang hendak turun gunung mengambilnya sebentar, tak lama berselang ia sudah balik lagi, padahal naik-turun gunung membutuhkan 40 Li (± 20 km). <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Selain itu ia juga telah membeli sedikit tahu sebagai sayurnya, kala itu belum ada kantong plastik, tahu dibawa dengan papan. Usai bersantap bersama, Tio Sam Hong berpesan kepada mereka, papan ini milik keluarga Wang di <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> Tang Yi wilayah pintu barat, bantulah saya untuk kembalikan papan tahu ini. Para tetua itu setelah berhasil menemukan tempat dimaksud dan menanyakan memang betul benda itu milik marga Wang, namun <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> Tang Yi, berjarak 140 Li (± 70 km) dari gunung Tai Ping!<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Selain itu kehebatan kungfu Tio Sam Hong juga terdapat catatan sejarahnya, konon ia sesudah pencerahan di dalam silat Tai Chi, pernah “seorang diri membunuh ratusan penjahat, maka dengan keahliannya tersohor di dunia”.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Ini adalah satu-satunya catatan yang pernah terungkap di dalam kalangan jago silat aliran Tai Chi – Taoisme selama dalam sejarah. Jikalau hal itu benar, ilmu silat Tio Sam Hong agaknya masih melebihi penuturan di dalam cersil, sekali pukul nyawa ratusan penjahat melayang, tak kalah pamor bila dibandingkan dengan jurus-jurus 18 telapak tangan menundukkan naga, ilmu silat Vajra besar dan lain-lain.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sewaktu Tio Sam Hong berkultivasi Tao juga pernah mengincar tempat yang dinamakan gunung Wu Dang (di cersil terkenal dengan sebutan gunung Bu Tong). Sesudah Tio Sam Hong berkelana di seluruh gunung Bu Tong, ia mengatakan kepada seseorang: “Gunung ini suatu hari kelak pasti makmur”. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tetapi gunung Bu Tong kala itu, tempat pertapaan Tao di atas gunung telah dibumi-hanguskan oleh api peperangan, benar-benar menjadi sebuah gunung belukar. Tio Sam Hong dan para muridnya membabat belukar, membenahi reruntuhan, mendirikan beberapa gubug untuk ditinggali, meskipun tidak mengurus bukti <st1:city st="on"><st1:place st="on">surat</st1:place></st1:city> hak milik dan sebagainya, tapi telah menduduki gunung Bu Tong, tanah pusaka Hong Sui ini. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Konon Tio Sam Hong sewaktu bertapa di gunung Bu Tong, sering duduk di bawah lima pohon tua, namun “Binatang buas tidak mengganggunya”, ia mendaki gunung dengan langkah gesit bagaikan terbang, sewaktu musim dingin sering berbaring di atas salju, dengkurannya keras bagai guruh. Orang-orang merasa takjub, menganggapnya sebagai manusia unik. Ketika itu terdapat sejumlah orang terkenal yang berguru kepadanya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Beberapa waktu berselang, Tio Sam Hong tiba-tiba hengkang lagi, kemudian menetap cukup lama di biara Jin Tai –Bao Ji – propinsi Shan Xi, konon julukan Tio Sam Hong berasal dari 3 puncak (San Feng/ Sam Hong</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">三豐</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> atau </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">三峰</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> = tiga kesuburan atau tiga puncak) yang indah di gunung Bao Ji.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Kini di biara Jin Tai masih terdapat satu buah prasasti “Catatan tentang Tio Sam Hong”, didirikan oleh Zhang Yonghuan, seorang pejabat propinsi Shan Xi dinasti Ming, di situ ditulis bahwa ayahnya bernama Zhang Chaoyong ketika berumur 13 tahun belajar di dalam biara.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tio Sam Hong yang baru tiba dari berkelana mengobrol dengan ayahnya, yang mengatakan bahwa ayahnya bernama Zhangwei, yang karena menghindari perang mengungsi ke Bao Ji. Sesudah Tio Sam Hong mendengarnya, ia seperti terkesan dan berkata, ketika ia berkelana sebagai pendeta mengemis di <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> Shi.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Pernah mengenal leluhur Zhang Yong dan sering berhubungan dengan keluarganya, lalu bertanya, “Leluhur yang bernama Zhang Yi masih termasuk apanya?” Zhang Chaoyong mengatakan, ia adalah kakek saya. Tio Sam Hong mengatakan: “wah, saya sewaktu mengenalnya ia masih seorang bocah.”<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Kelihatannya usia Tio Sam Hong dibandingkan dengan kakek buyut pejabat Zhang ini masih lebih tua satu generasi. Betul, usia panjang Tio Sam Hong sangat terkenal, masa aktifitas Tio Sam Hong yang terlacak di catatan sejarah, berlangsung di atas 100 tahun, itulah mengapa ketika ia membahas level usianya dengan orang-orang, memang tak ada yang dapat menandinginya. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sewaktu Tio Sam Hong di Bao Ji, konon pernah “mati” satu kali. Sesuai yang tercantum di dalam kitab kuno “Sejarah Ming/</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">明史</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">” dan “Catatan Wei Yi/</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">微異</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Batang;">錄</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">” bahwa pada suatu hari, ia mengatakan kepada Yang Guishan, salah seorang muridnya: “Umur saya sudah habis, saatnya untuk kembali ke langit”.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sambil meninggalkan pesan berupa syair lantas wafat. Guishan dan teman-teman seperguruan menempatkannya ke dalam peti mati dan tatkala hendak menguburnya, terdengar suara gerakan dari dalam peti, setelah peti dibuka, ternyata Tio Sam Hong dengan cengar-cengir merangkak keluar, hingga mengagetkan para pelayat, ada yang menangis, berteriak, ada yang melongo, pada mengira ada setan gentayangan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Apakah Tio Sam Hong sedang bergurau dengan mereka, ataukah ia setelah meninggal ternyata masih ingin berbalik lagi? <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> yang menjelaskan, pesilat aliran Tao berhasil mencapai tingkatan sangat tinggi, jiwanya dapat meninggalkan raga, seperti kisah Tie Guai Li di dalam dongeng “8 Dewa Menyeberangi Lautan/Ba Xian Guo Hai”.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tio Sam Hong sesudah bangkit dari kematian, berkelana lagi ke propinsi Si Chuan, diantaranya ia menemui raja Xian dari Shu /</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "MS Mincho";">蜀獻王</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> yang merupakan anak ke-11 dari Zhu Yuanzhang (Pendiri dinasti Ming) yang bernama Zhu Zhuang, ia sangat menghormati dan mengagumi Tio Sam Hong dan pernah menulis sebuah syair yang dinamakan “Memberi Judul Portret Dewa Tio”.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Syair Zhu Zhuang meskipun tidak terlalu bagus, tetapi rasa hormatnya terhadap Tio Sam Hong adalah tulus, konon ia pernah memperoleh wejangan dari Tio Sam Hong dan memperoleh pencerahan tentang makna sejati aliran Tao, kemudian ia terhindar dari bencana politik.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Zhu Yuanzhang pernah merasa sangat tertarik dengan Tio Sam Hong, menitahkan dia untuk menghadap. Namun Tio Sam Hong dibandingkan dengan seluruh jajaran pimpinan keagamaan kala itu sangat jelas perbedaannya, jika mereka mendengar titah kaisar, langsung dengan bersuka-ria menyongsongnya, lebih semangat dan bergairah dibandingkan dengan kaum muda zaman sekarang ketika.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tetapi disinilah keunikan Tio Sam Hong, meski kaisar telah mengeluarkan titah sebanyak 3 kali, ia tetap saja tidak pergi, petugas pengantar titah sama sekali tak dapat menemukannya. Putra Zhu Yuanzhang, Zhu Bai (bergelar: raja Xiang) mendengar ketenarannya, rela pergi sendiri ke gunung Butong mencarinya, akan tetapi yang terlihat hanya gunung kosong melompong, rimba raya yang hijau, hanya jejak Tio Sam Hong tak dapat ditemukan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Ketika Zhu Li (bergelar: raja Yan, saudara Zhu Bai) meneruskan tahta ayahnya, ia lebih tertarik lagi kepada Tio Sam Hong, kerap kali mengundang para murid Tio Sam Hong, menyuruh mereka menemukannya. Ia selain itu juga menulis sendiri sepucuk <st1:city st="on"><st1:place st="on">surat</st1:place></st1:city> kepadanya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sesuai yang tercatat di dalam sejarah, Zhu Li adalah seorang tiran yang sangat kejam, namun di dalam surat yang ia kirim ternyata bernada sangat sungkan, bahkan membahasakan dirinya sendiri “Yang berbakat rendah”, boleh dibilang sudah sangatlah menurunkan derajat sendiri dan memberi penghargaan yang luar biasa kepada Tio Sam Hong. Akan tetapi, Tio Sam Hong tetap saja tidak mematuhi titah tersebut, ia hanya menyumbang sebait syair yang disampaikan kepada kaisar melalui muridnya bernama Sun Biyun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="EN-US">Perjalanan hidup Tio Sam Hong, bagaikan naga sakti yang kelihatan kepala tapi tak nampak ekornya, maka itu selain di hati Zhu li, bahkan di dalam hati generasi sesudahnya semakin lama semakin misterius. Oleh karena itu mengenai dongeng Tio Sam Hong juga sangat banyak, di sini tidak dibahas lebih lanjut. Tio Sam Hong akhirnya kapan wafat juga tak dapat dilacak lagi, bahkan ada yang percaya ia tetap hidup selamanya dan selalu tinggal di antara kita. (Dajiyuan/Whs) Sumber Era Baru News<o:p></o:p></span></p> <meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDanardy%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} @font-face {font-family:Batang; panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:바탕; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;} @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:"\@Batang"; panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} @font-face {font-family:"\@MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:ZH-CN;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><p style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-69952412865210202072009-01-31T10:24:00.000-08:002009-01-31T10:50:34.811-08:00Merayakan Tahun Baru Imlek dengan Festival Es<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5b5wS4IPpjkGDQoyRl8v9PS3I2M1L55O9KS12EE-cliTQjgFdGScJ3rPalC38v4QGPcrdRVM85h9lHs7MZvYpMddgz4avImxpVURxP7w_j5cz0N74GlEEzwrt4JNEqDdZGeWjKABI5GY/s1600-h/chinaicefestival.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 250px; height: 185px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5b5wS4IPpjkGDQoyRl8v9PS3I2M1L55O9KS12EE-cliTQjgFdGScJ3rPalC38v4QGPcrdRVM85h9lHs7MZvYpMddgz4avImxpVURxP7w_j5cz0N74GlEEzwrt4JNEqDdZGeWjKABI5GY/s400/chinaicefestival.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5297530171893515346" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:verdana;font-size:100%;" >Di</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:verdana;font-size:100%;" > China, sebuah Kota dekat Beijing sedang tahun baru Imlek dengan Festival Es. Ratusan pemahat Es memmbuat bangunan-bangunan tradisional khas China di dalam pameran di Kota Yanqing.</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:100%;" ><br /><br /></span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:verdana;font-size:100%;" >Bagi penduduk daerah setempat, pahatan es dengan cara tradisional menandai datangnya tahun baru Imlek 26 Januari 2009.</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:100%;" ><br /><br /></span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:verdana;font-size:100%;" >Semu</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:verdana;font-size:100%;" >a es diambil dari dekat sungai. Lampu yang berwarna warni menarik banyak orang dari seputar Beijing yang ingin rekreasi dan “mendinginkan suasana hati” dari tekanan kehidupan kota sehari-hari..</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:100%;" > </span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:verdana;font-size:100%;" ><br /><br />Salah seorang pengunjung, Cao Hongkun berkata, "Ketika saya melihat pahatan pahatan es itu, saya merasa sangat terinsipirasi. Meskipun kita sedang mengalami krisis ekonomi, saya yakin asalkan kita dapat maju bersama, kita dapat </span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:verdana;font-size:100%;" >mengatasi kesulitan apapun.”</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:100%;" > </span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:verdana;font-size:100%;" ><br /><br />Sumber Era Baru News</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:100%;" ><br /></span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5907164484153530592.post-67724758327703607452009-01-19T06:48:00.001-08:002009-01-19T06:48:46.048-08:00Can a Black Ballon Soar to the Sky ?Once upon a time, there was an old man who made a living out of selling colorful balloons by the road side. Whenever sales were bad, he will release brightly colored ballons, which in turn attracted more interested buyers.<br /><br />After he was done with his sales, the old man released a black color balloon. A young boy, who was watching curiously, asked the old man, “Granpa, how can a black balloon soar to the sky as well ?”<br /><br />The old man looked at the young boy lovingly. While stroking his head, the old said, “My clear, no matter what’s the color, balloons will soar to the sky as long as they are filled with gas!”<br /><br />Moral behind the story : Attitude Friends, irregardless of your background, whether you are from a rich or poor family, highly educated or not the important factor. What is more important is you have an indomitable spirit and never surrender. As long as you have perseverance, you will be able to soar to the sky and be the “star” of multilevel marketing business.<br /><br />In reality, we lose out on a lot of “Opportnity to be successful” if we only look at things from the negative aspect.<br /><br />What is more important is the spirit of never give up or surrender.Unknownnoreply@blogger.com0