Mata manusia memiliki kemampuan untuk mengamati berbagai macam hal, tetapi selalu terlihat dari arah luar. Tidak mungkin bagi mereka untuk melihat wujud suatu obyek serta kehidupannya secara benar. Sebagai contoh, bila anda ingin memperhatikan diri sendiri, anda harus menggunakan cermin. Jika anda tidak mempunyai cermin, anda hanya dapat melihat penampilan-penampilan orang lain. Dengan demikian bagaimana caranya kita melihat secara benar penampilan kita sendiri dan keadaan negara kita (Negeri Tiongkok)? Untuk melakukan hal itu, kita dapat meminjam kebijaksanaan dari orang-orang
Dewasa ini ketika aku membuka buku Shi Ji (Catatan-catatan Grand Historian, yang ditulis tahun 109-91BC), dari Yi Benji (Biographies Imperial) - Bagian Ketiga, aku melihat suatu dialog yang luar biasa antara Kaisar Chen Tang dari Dinasti Shang dan Chen Yi Yi. Chen Tang adalah kaisar yang pertama dari Dinasti Shang (1600 BC-1046 BC). Ia terkenal akan integritas moralnya. Ia menjelaskan sebuah prinsip yang sangat sederhana: Seorang manusia dapat mengamati penampilannya dengan menyaksikan air. Demikian juga, seorang manusia dapat menilai suatu negeri dengan memperhatikan orang-orangnya. Berdasarkan pada penderitaan orang-orang dan rasa cinta atau kebencian rakyat terhadap pemerintah, anda dapat menilai kesejahteraan sebuah masyarakat seperti halnya kejayaan atau kejatuhan dari suatu dinasti.
Seperti yang sedang dibicarakan, Yi Yi berkata, "Ketika memerintah suatu negeri, anda perlu memilih pejabat dengan standar moral yang tinggi yang anda ketahui akan melakukan hal yang terbaik demi rakyat."
Di dalam Yi Jing (I Ching, "Book of Changes"), disebutkan, "Surga menghasilkan satu, satu menghasilkan air, dan air menghasilkan sepuluh ribu materi. Pada "Bab Delapan" dari Dao De Jing (Tao Te Ching), Lao Zi (Lao Tzu) berkata, "Manusia yang paling ramah seperti air -- mereka dapat berguna bagi segala sesuatu dan tidak pernah berjuang dengan yang lain. Air ditempatkan pada tempat yang paling kotor. Dengan demikian menjadikannya dekat dengan Dao." Anda dapat menemukan air pada tempatnya dimana tidak seorang pun ingin berada di dalamnya. Oleh karena itu, adalah dekat dengan Dao. Di antara ribuan hal yang ada dalam dunia ini, Lao Zi memberikan banyak pujian kepada air. Ia berpikir bahwa kebajikan dari air adalah karena dekatnya dengan Dao (Tao). Di dalam dunia nyata, jika anda sering mengamati air, anda akan melihat bayanganmu sendiri. Anda akan tegas terhadap diri anda dan penampilan dalam batin ketika anda mematahkan permasalahan. Ini adalah kualitas dari seseorang yang tak egois.
Kaisar Tang dari Dinasti Shang dikenal karena mempunyai karakter yang tak egois. Menurut legenda, segera setelah Dinasti Shang berdiri, tidak ada hujan dan negeri dilanda musim kering beberapa tahun. Orang-orang berdoa bagi hujan, tetapi doa-doa mereka tidak terkabul. Seorang ahli sihir lalu mengusulkan bahwa mereka harus mengorbankan seorang manusia untuk membawa hujan kembali ke daerah. Kaisar Tang berkata, "Berdoa bagi air adalah bermanfaat bagi rakyat. Bagaimana bisa kita mengorbankan seorang manusia?" Sesaat kemudian, ia berkata dengan tegas, "Jika ini adalah satu-satunya cara, izinkanlah saya yang menjadi korbannya." Ia kemudian memilih satu hari baik. Pada hari itu, ia membersihkan diri, rambut dan kukunya dipotong, dan memakai kain kapas yang putih. Ia berlutut di depan altar pengorbanan di hutan dan berdoa, "Tuhan, jika aku yang berdosa, tolong jangan diberi hukuman rakyatku. Tolong letakkan dosa mereka padaku. Tolong hukum aku sebagai penanggung jawab atas kejahatan-kejahatan mereka." Kemudian terjadilah
Sejak zaman lampau, kaisar-kaisar yang bijaksana sudah menghormati Tuhan. Mereka mengkultivsi diri mereka dan memerintah negeri dengan kebajikan. Mereka mencoba untuk memperbaiki kehidupan rakyatnya. Kaisar-kaisar brutal yang keras kepala telah melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Mereka menolak untuk menerima nasihat yang baik dan mencoba untuk bersembunyi atas kekeliruan-kekeliruan mereka. Mereka menganiaya pejabat-pejabat setia dan membunuh orang-orang yang baik hati. Hanya orang-orang dengan kebaikan dapat dengan sukses memerintah suatu negeri. Ketika seorang penguasa yang brutal dikutuk oleh rakyatnya, akhir hayatnya telah mendekat. (Erabaru/suk)
No comments:
Post a Comment